Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Puncak Arus Balik Nataru, Pemudik Diminta Pulang Lebih Awal

Kemenhub mengimbau pemudik untuk mengatur perjalanannya agar tidak bersamaan dengan puncak arus balik yang diprediksi terjadi pada 1 Januari 2021.
Sejumlah kendaraan melaju di tol Jakarta-Cikampek di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (24/12/2020). Arus mudik Natal dan Tahun Baru di Tol Jakarta-Cikampek di Bekasi terpantau ramai lancar. /ANTARA
Sejumlah kendaraan melaju di tol Jakarta-Cikampek di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (24/12/2020). Arus mudik Natal dan Tahun Baru di Tol Jakarta-Cikampek di Bekasi terpantau ramai lancar. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Pada periode libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru) Kementerian Perhubungan mencatat terjadi pergerakan pemudik sebanyak 638.489 kendaraan pada 22 Desember- 27 Desember 2020. Hingga Ahad, 27 Desember 2020 diperkirakan sejumlah 40 persen belum kembali ke Jabodetabek.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menuturkan melalui data yang dihimpun di Gerbang Tol Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Cikupa, dan Ciawi terdapat 254.861 kendaraan yang belum kembali. Sementara jumlah kendaraan yang sudah kembali ke Jabodetabek tercatat sejumlah 383.628 kendaraan.

“Sejauh ini berdasarkan prediksi maka puncak arus balik akan terjadi pada akhir pekan ini atau Minggu [3/1/2020]. Oleh karena itu kami mengimbau kepada para pemudik untuk mengatur jadwal perjalanan agar tetap nyaman dan menghindari terjadinya penumpukan arus lalu lintas pada hari Minggu nanti,” tuturnya, Rabu (30/12/2020).

Dari data yang dihimpun Ditjen Hubdat juga tercatat bahwa pergerakan mudik terbanyak pada periode 22-27 Desember terjadi di hari Kamis (24/12/2020) yaitu total 176.365 kendaraan meninggalkan Jakarta, dengan jumlah terbanyak yaitu di Cikampek Utama arah timur sejumlah 55.188 kendaraan.

Budi meminta agar masyarakat tetap memperhatikan jam-jam ramai yang rawan kemacetan. Dia menyarankan agar masyarakat dapat kembali ke Jabodetabek seawal mungkin, sebelum Ahad akan lebih baik untuk menghindari kemacetan.

Dia mengimbau agar masyarakat juga mengatur waktu kepulangan. "Pulanglah lebih awal, jamnya juga harus diatur sehingga kalau perjalanan pada pagi hari maka tidak akan yang mengantuk,” kata Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper