Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Properti Diprediksi Mulai Pulih Semester Kedua Tahun Depan

Bisnis properti tahun depan diprediksi mulai pulih pada semester kedua. Pusat perbelanjaan atau mal dinilai merupakan salah satu faktor menentukan pemulihan bisnis properti.
Penampakan mal di Jakarta yang sepi akibat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat pandemi virus corona jenis Covid-19./Bisnis.com
Penampakan mal di Jakarta yang sepi akibat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat pandemi virus corona jenis Covid-19./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – PT Metropolitan Kentjana optimistis bisnis properti tahun depan membaik pada tahun depan terutama terjadi pada semester II.

Direktur Utama PT Metropolitan Kentjana Tbk. Jefri Tanudjaja mengatakan sepanjang tahun ini, sektor properti mengalami hantaman akibat pandemi Covid-19.

Pendapatan perusahaan berasal dari penjualan dan penyewaan. Penyewaan berasal office, apartemen, dan tenant di pusat perbelanjaan.

"Kita tahu pada saat ada PSBB ketat dari April, Mei, Juni, Juli, mal tidak bisa buka, sehingga kami tidak ada pendapatan karena adanya pembatasan. Hotel juga sama, tamu-tamu yang biasanya banyak itu bisa dihitung dengan jari," ujarnya pada Senin (28/12/2020).

Untuk dapat pulih, lanjutnya, memerlukan waktu yang lama. Pasalnya, dengan adanya vaksin tidak serta merta kondisi ekonomi dan properti langsung pulih. Menurutnya, memerlukan waktu agar kembali pulih.

Jefri optimistis pada semester II/2021, sektor properti akan pulih. Perbaikan sektor properti mulai terjadi mulai kuartal IV/2020 bila dibandingkan dengan kuartal II dan kuartal III. Hal itu seiring dengan upaya pemerintah yang menghabiskan anggaran dengan melaksanakan kegiatan rapat.

Dia berharap dengan adanya vaksin, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dapat dilonggarkan sehingga pusat perbelanjaan dapat pulih sehingga berdampak pada penyewa tenant di mal.

"Kami berharap pulihnya pengunjung mal, karena efek mal besar sekali. Pusat perbelanjaan terdapat banyak pemasok, tenant, dan outsourcing yang terlibat, sehingga efeknya besar sekali," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper