Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Progres Proyek Pelabuhan Patimban Tahap 1 Fase 2

Pemerintah mengajukan pendanaan untuk pembangunan Pelabuhan Patimban tahap 1 fase 2 ke Japan International Cooperation Agency (JICA).
Foto udara proyek pembangunan Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (18/11/2020). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan Pelabuhan Patimban akan menjadi pusat pertumbuhan kota metropolitan baru dalam pengembangan segitiga emas Rebana, serta diharapkan dapat menciptakan kurang lebih 4,3 juta lapangan pekerjaan baru yang terdiri dari pekerjaan dalam kawasan industri dan juga sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi Jawa Barat. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Foto udara proyek pembangunan Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (18/11/2020). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan Pelabuhan Patimban akan menjadi pusat pertumbuhan kota metropolitan baru dalam pengembangan segitiga emas Rebana, serta diharapkan dapat menciptakan kurang lebih 4,3 juta lapangan pekerjaan baru yang terdiri dari pekerjaan dalam kawasan industri dan juga sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi Jawa Barat. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah saat ini masih mengajukan pendanaan kepada Jepang atau Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk proyek Pelabuhan Patimban di Subang pada tahap 1 fase 2.

Kepala Subdirektorat Laut Direktorat Transportasi Kementerian PPN/Bappenas Raden Bonnyswara mengatakan mengacu kepada greenbook Bappenas terdapat di proyek prioritas pinjaman luar negeri untuk proyek Kementerian Perhubungan di sektor perhubungan laut. Salah satunya Patimban senilai US$674 juta atau kurang lebih senilai Rp9,5 triliun.

"Sementara, untuk pendanaan tahap 1-2 Patimban, sekarang sedang tahap pre-request sebelum Loan Agreement," ujarnya, Rabu (23/12/2020).

Pada tahap 1 fase 2 akan dikerjakan pada tahun 2021-2024 dengan pekerjaan Terminal Peti Kemas seluas 66 Ha dengan kapasitas kumulatif sebesar 3,75 juta TEUs, Terminal Kendaraan dengan kapasitas kumulatif sebesar 600.000 CBU, dan Roro Terminal seluas 200 meter persegi.

Saat ini pemerintah pun sudah menyelesaikan pembangunan tahap 1 fase 1, yaitu meliputi pembangunan area terminal, pembangunan Breakwater, Seawall, dan Revetment, pembangunan Back Up Area, jalan akses, dan jembatan penghubung dengan Terminal Kendaraan seluas 25 Ha dengan kapasitas kumulatif sebesar 218.000 CBU, Terminal Peti Kemas seluas 35 Ha dengan kapasitas kumulatif sebesar 250.000 TEUs untuk tahap I secara keseluruhan. Dana yang dikelurkan pada tahap ini senilai Rp14 triliun.

Secara keseluruhan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menekanankan Pembangunan Pelabuhan Patimban dilakukan dalam tiga tahap.

Kemudian, lanjutnya, untuk tahap 2 akan dilaksanakan pada tahun 2024-2025 pekerjaan Terminal Peti Kemas dengan kapasitas kumulatif sebesar 5,5 juta TEUs. Nilai proyek ini adalah Rp7,58 triliun.

Adapun, tahap 3 akan menjadi proyek KPBU dilaksanakan pada tahun 2026-2027 dengan pekerjaan Terminal Peti Kemas dengan kapasitas kumulatif sebesar 7,5 juta TEUs.

Sementara itu Kepala KSOP kelas II Patimban Anwar mengatakan status pelabuhan Patimban beroperasi secara terbatas karena operasinya masih dilakukan oleh KSOP. KSOP masih menunggu hasil lelang operator Patimban.

Menurutnya, pada Desember ini semestinya sudah dapat diketahui hasil lelangnya tetapi masih harus memenuhi proses pemenuhan pendanaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper