Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scott Morrison: China Rugi Besar Jika Batasi Impor Batu Bara dari Australia

Sejumlah media China termasuk The Global Times dan Caixin pada hari Senin melaporkan pemerintah telah mengizinkan pembangkit listrik untuk mengimpor batu bara tanpa persyaratan izin dari sebagian besar negara lain, kecuali dari Australia.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison./Reuters-David Gray
Perdana Menteri Australia Scott Morrison./Reuters-David Gray

Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan China akan berdampak negatif bagi lingkungan dan hubungan perdagangan jika membatasi impor batu bara kualitas tinggi dari Australia.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah media China termasuk The Global Times dan Caixin pada hari Senin melaporkan pemerintah telah mengizinkan pembangkit listrik untuk mengimpor batu bara tanpa persyaratan izin dari sebagian besar negara lain, kecuali dari Australia.

Dilansir dari Aljazeera, Australia pada Selasa (15/12/2020) mendesak China untuk mengklarifikasi laporan tersebut. Australia mengatakan laporan tersebut akan melanggar aturan perdagangan internasional jika benar terjadi.

Batu bara adalah ekspor terbesar ketiga dari Australia. Komoditas ini telah terlibat dalam sengketa diplomatik yang memburuk dengan China, yang merupakan mitra dagang terbesarnya.

China dilaporkan telah memberlakukan serangkaian pembatasan perdagangan setelah Australia menyerukan penyelidikan internasional terhadap sumber virus corona.

Scott Morisson mengatakan peralihan China dari impor batu bara Australia akan memberikan dampak buruk buruk bagi lingkungan.

"Sungguh sangat rugi, batu bara yang bersumber dari negara lain memiliki emisi 50 persen lebih tinggi daripada batu bara Australia," kata Morrison kepada media, Selasa (15/12).

Morisson menambahkan, meskipun menyumbang sekitar US$3 miliar, ekspor batu bara termal ke China bukan merupakan yang terbesar. Ia menambahkan bahwa pembatasan apa pun pada batu bara Australia akan melanggar Organisasi Perdagangan Dunia ( WTO).

Saham-saham eksportir batu bara Australia turun tajam. New Hope Corp Ltd anjlok 3,15 persen hari ini, sedangkan saham Yancoal Australia Ltd yang dikendalikan China turun 1,32 persen setelah sempat anjlok 12 persen kemarin.

Menurut laporan Bloomberg, lebih dari 50 kapal yang membawa batu bara dari Australia kini terdampar di pelabuhan-pelabuhan China. Hal ini terjadi setelah otoritas setempat melarang pembongkaran muatan kapal-kapal tersebut pada Oktober lalu.

Terkait hal tersebut, Menteri Perdagangan Australia Simon Birmingham mengatakan pihaknya menyayangkan keputusan China. Ia mengatakan, pelarangan ini mengindikasikan terjadinya praktik perdagangan yang diskriminatif.

"Profil risiko perdagangan dengan China telah naik signifikan pada tahun ini," katanya dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio Australia.

Batubara adalah ekspor terbesar ketiga Australia. CEO Minerals Council Australia Tania Constable mengatakan keberhasilan perdagangan mineral Australia dan China bergantung pada sistem perdagangan berbasis aturan.

“Dewan mendorong pemerintah Australia dan China untuk bekerja sama untuk menyelesaikan masalah ini dan memulihkan stabilitas hubungan perdagangan jangka panjang," katanya dalam sebuah pernyataan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper