Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Makin Panas! Media China Konfirmasi Larangan Batu Bara Australia

Media milik negara, The Global Times, melaporkan bahwa perencana ekonomi top China telah menyetujui pembangkit listrik untuk mengimpor batu bara tanpa pembatasan izin dari beberapa negara kecuali Australia.
Aktivitas pemindahan muatan batu bara dari tongkang ke kapal induk dengan floating crane./indikaenergy.co.id
Aktivitas pemindahan muatan batu bara dari tongkang ke kapal induk dengan floating crane./indikaenergy.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Media pemerintah China tampaknya mengkonfirmasi bahwa Beijing telah memblokir impor batu bara Australia, dalam sebuah langkah yang kemungkinan akan merugikan ekonomi miliaran dolar dan semakin mengobarkan ketegangan antara kedua negara.

Media milik negara, The Global Times, melaporkan bahwa perencana ekonomi top China telah menyetujui pembangkit listrik untuk mengimpor batu bara tanpa pembatasan izin dari beberapa negara kecuali Australia.

Sumber-sumber pemerintah Australia mengatakan laporan media semacam itu harus ditanggapi dengan serius karena umumnya secara langsung disetujui oleh Pemerintah China.

China secara tidak resmi melarang impor batu bara Australia sejak Oktober, menyebabkan puluhan kapal curah terdampar di lepas pantai. Pembekuan tersebut telah memicu kecemasan yang mendalam di industri pertambangan.

Bulan lalu, otoritas China menyalahkan masalah lingkungan atas penundaan tersebut. Pejabat Pemerintah Australia menolak penjelasan ini secara pribadi.

Surat kabar tersebut mengutip Wang Yongzhong, direktur Institut Energi dan Ekonomi di Akademi Ilmu Sosial China.

"Australia secara bertahap kehilangan pasar China," katanya dilansir ABC, Selasa (15/12/2020).

Sebagai gantinya, dia mengatakan China mengambil batu bara dari Indonesia, Rusia dan Mongolia. Artikel itu juga mengatakan penggunaan batu bara China akan turun dalam beberapa dekade mendatang seiring dengan upaya untuk mengurangi emisi karbon.

Jika pembekuan dipertahankan, itu bisa memiliki implikasi ekonomi yang signifikan bagi Australia, yang tahun lalu mengekspor batu bara senilai hampir US$14 miliar ke China. Batubara termal yang digunakan oleh pembangkit listrik China menyumbang sekitar US$4 miliar dari angka itu.

Menteri Perdagangan Australia Simon Birmingham telah meminta pihak berwenang China untuk mengesampingkan laporan Global Times.

"Kami tegaskan kembali bahwa semua ketentuan perjanjian perdagangan bebas kami dan kewajiban perdagangan dunia antara Australia dan China harus dijunjung dan dihormati," katanya.

Hubungan antara Australia dan China telah menurun setelah seruan Canberra untuk penyelidikan independen tentang asal-usul Covid-19. Sengketa itu juga membuat awak kapal tanker batu bara terdampar di pelabuhan China. Beberapa pelaut kini terjebak di kapal selama beberapa bulan.

M V Jag Anand berbendera India tidak diizinkan untuk membongkar muatan batubara kokas Australia di pelabuhan China pada bulan Juni. The Great Eastern Shipping Company mengatakan tidak berhasil menawarkan untuk mengirim kapal ke Jepang dengan biaya sendiri dan membebaskan awaknya, menurut surat kabar India Business Line.

Beberapa anggota awak mengatakan mereka telah terjebak di kapal selama 14 bulan, jauh lebih lama dari kontrak sembilan bulan mereka.

"Saya mengalami cedera di bahu tetapi tidak mendapatkan perawatan medis. Kru lain kehilangan ayahnya dan tidak dapat pergi. Sekarang ibunya menderita kanker dan dalam kondisi yang sangat serius," kata seorang awak kapal.

Dalam beberapa bulan terakhir, China telah mengambil beberapa langkah untuk menghalangi impor Australia. China menerapkan tarif pada anggur secara besar-besaran dengan tanda-tanda bahwa perdagangan kini secara efektif terhenti.

Tarif China atas impor jelai juga telah menyebabkan ancaman tindakan Australia melalui Organisasi Perdagangan Dunia. Beberapa pengamat memperkirakan Australia mungkin akan mengambil langkah itu paling cepat minggu ini.

Sebaliknya, Beijing menuduh Australia membuang biji-bijian dan anggur ke pasar China dan memberikan subsidi yang tidak adil kepada petani. Berton-ton lobster batu Australia juga telah dihentikan di pelabuhan China.

Lobster air tawar biasanya dijual dengan harga premium di pasar China tetapi malah dijual ke supermarket lokal. Di beberapa bagian Australia Barat, lobster batu barat telah dijual dengan harga murah hanya US$20.

Namun, konfirmasi larangan batu bara kemungkinan akan memicu kemarahan baru di Canberra, serta memicu kecemasan tentang industri mana yang kemungkinan besar akan menjadi sasaran berikutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper