Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Non-PLN Diramal Dominasi Permintaan Kabel Listrik 2021

Asosiasi Perusahaan Kabel Listrik Indonesia (Apkabel) menyatakan permintaan kabel listrik pada 2021 belum akan kembali ke posisi prapandemi.
Petugas memasang kabel tegangan tinggi di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (21/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Petugas memasang kabel tegangan tinggi di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (21/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Perusahaan Kabel Listrik Indonesia (Apkabel) menyatakan permintaan kabel listrik pada 2021 belum akan kembali ke posisi prapandemi.

Ketua Umum Apkabel Noval Jamalullail mengatakan hal tersebut didorong oleh keputusan direksi PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) terkait proyek ketenagalistrikan 2021. Seperti diketahui, permintaan kabel listrik nasional memuncak pada 2018-2019.

"Direksi tetap berusaha [menjaga permintaan kabel listrik] minimal sama dengan 2020. Jadi, kelihatanya [permintaan yang] disetujui 75 persen dari [realisasi] 2019. Jadi, kelihatannya 2021 akan sama dengan 2020," kata Ketua Umum Apkabel Noval Jamalullail kepada Bisnis, Senin (14/12/2020).

Dengan kata lain, kontribusi PLN pada total permintaan kabel nasional akan turun. Noval mempredisi komposisi permintaan kabel listrik dari PLN akan turun ke level 50 persen dari maksimal sekitar 80 persen.

Adapun, permintaan dari sektor non-PLN dinilai meningkat pada tahun depan. Noval menyatakan hal tersebut disebabkan oleh proyek-proyek ketenagalistrikan pihak non-PLN yang mayoritas dapat berjalan pada 2021.

"Pada 2021, saya punya feeling, [kontribusi permintaan dari] swasta lebih tinggi, tapi secara konsolidasi total [komposisi kontribusi swasta dan PLN ke total permintaan] 50:50," ucapnya.

Di samping itu, jenis kabel yang populer adalah kabel distribusi atau kabel dengan tegangan rendah. Seperti diketahui, kabel distribusi adalah kabel yang menyambungkan energi dari gardu distribusi ke perumahan.

Walau permintaan PLN akan melambat pada 2021, permintaan kabel dari pamerintah akan tetap mendominasi. Pasalnya, sebagian permintaan kabel non-PLN datang dari perusahaan konstruksi pemerintah, seperti PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

"Building wire akan menarik untuk pabrikan kabel listrik [untuk 2021]," katanya.

Noval menyampaikan PLN mendominasi serapan industri kabel listrik sekitar 70%--80% yang digunakan untuk transmisi dan distribusi energi dari pembangkit listrik. Adapun, 20%--30% produksi industri dialokasikan untuk diserap sektor swasta.

Seperti diketahui, industri kabel listrik lokal memiliki kapasitas produksi kabel transmisi listrik bawah tanah berkapasitas 50Kv--150Kv (Kilovolt) sepanjang 3.420Km per tahun. Adapun, permintaan kabel listrik layang berkapasitas 150Kv--500Kv untuk mentransmisikan daya dari pembangkit listrik ke gardu mencapai sekitar 64.400Km pada 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper