Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nataru Dibatasi Situasional, Aptrindo: Belum Seperti Harapan

Pembatasan operasional pada hampir seluruh hari libur nasional seolah menjadi pilihan yang kerap dilakukan oleh Kementerian Perhubungan dalam beberapa tahun terakhir. 
Petugas melakukan pemeriksaan tonase beban kendaraan saat razia mobil angkutan barang dan penumpang di Lapangan Denggung, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (14/5/2019)./ANTARA-Andreas Fitri Atmoko
Petugas melakukan pemeriksaan tonase beban kendaraan saat razia mobil angkutan barang dan penumpang di Lapangan Denggung, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (14/5/2019)./ANTARA-Andreas Fitri Atmoko

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) menilai rencana pembatasan operasi angkutan barang selama periode nataru masih belum sesuai dengan harapan yang telah disampaikan kepada pemerintah.

Ketua Umum Aptrindo Gemilang Tarigan mengatakan keputusan pemerintah tetap berpihak dan memprioritaskan angkutan penumpang daripada barang. Alhasil setiap ada kekhawatiran peningkatan jumlah lalu lintas, maka akan mengorbankan angkutan barang.

“Selama masih ada pelarangan untuk truk belum sesuai dengan harapan kami,” ujarnya, Minggu (6/12/2020).

Sementara itu, pengusaha truk yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menganggap rencana pemerintah membatasi operasional truk 3 sumbu ke atas dalam rangka hari libur nasional bertepatan dengan perayaan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 tidak memiliki urgensi.

Wakil Ketua Aptrindo Jateng dan DIY Bambang Widjanarko menyampaikan sejak Maret 2020 saja utilisasi truk-truk anggota Aptrindo Jateng dan DIY masih belum stabil dan sering di bawah 50 persen dari keseluruhan unit yang ada imbas dari masih lesunya dunia usaha.

Menurutnya dengan jumlah truk yang ada sekarang saja, pemerintah terkesan sudah kewalahan menyediakan sarana dan prasarana jalannya, apalagi jika penindakan terhadap ODOL nantinya dilakukan secara rigid benar. 

Alhasil lama-lama akan ada pembatasan operasional ganjil-genap untuk truk di seluruh jalan nasional.

“Pemerintah ini maunya bagaimana? Kok seolah-olah tidak punya sense of crisis", katanya.

Bambang berpendapat pembatasan operasional pada hampir seluruh hari libur nasional seolah menjadi pilihan yang kerap dilakukan oleh Kementerian Perhubungan dalam beberapa tahun terakhir. 

Bambang menambahkan semestinya pemerintah mengimbau agar dalam masa pandemi ini masyarakat menunda bepergian atau berlibur dulu dan mendahulukan kinerja sektor logistik untuk menyelamatkan banyak pengusaha angkutan barang dari kebangkrutan massal.

“Mestinya yang dibatasi yang keluyuran, bikin klaster baru, bukan truk barang,”tekannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper