Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Curhatan Pilot Garuda Kena Pandemi Covid-19, Gaji Ikut Susut

Pilot Garuda Indonesia Aditya Santosa menceritakan dampak pandemi Covid-19 terhadap profesinya.
Pilot dan kru pesawat memberi penghormatan terakhir kepada pesawat Garuda Boeing 747-400 di Hanggar 4 GMF Aero Asia, Tangerang, Banten, Senin (9/10)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Pilot dan kru pesawat memberi penghormatan terakhir kepada pesawat Garuda Boeing 747-400 di Hanggar 4 GMF Aero Asia, Tangerang, Banten, Senin (9/10)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi Covid-19 memberikan dampak signifikan terhadap industri penerbangan termasuk awak kabin yang mengalami pemangkasan pendapatan hingga perubahan prosedur penerbangan.

Pilot Garuda Indonesia Aditya Santosa menuturkan sejak jalur penerbangan global ditutup pada Maret 2020 akibat menyebarnya pandemi Covid-19 membuat para pilot mengalami pengurangan jadwal terbang. Hingga kini jadwal penerbangan yang didapat hanya tiga bulan sekali dibandingkan dengan yang sebelumnya bisa mencapai sekali per pekan.

Selain itu dia menuturkan juga mengalami pemangkasan pendapatan hingga 30 persen dari total pendapatan. Jumlah pemangkasan memang berbeda-beda dimulai dari level ground. Dia sangat merasakan perubahan ekonomi ini mulai pertengahan tahun saat pengeluaran hampir sama dengan pendapatan.

Namun di sisi lain pengurangan pendapatan secara drastis ini dapat ditambal karena tidak banyak pendapatan dihabiskan untuk bepergian dan lebih dialokasikan untuk kebutuhan primer.

“Dengan berkurangnya jam terbang sangat terasa dampaknya kepada kru. Termasuk juga perubahan dan penyesuaian prosedur yang dilakukan dari bandara hingga tujuan,” ujarnya, Rabu (2/12/2020).

Adit menuturkan dari sisi kru pesawat terdapat perubahan prosedur keberangkatan mulai dari harus datang ke bandara lebih awal untuk cek kesehatan yang ditambah rapid test sebelum melakukan penerbangan. Tak hanya itu, sebelum penerbangan, biasanya para kru melakukan briefing terlebih dahulu, saling bersalaman tetapi karena pandemi terpaksa harus menjaga jarak dan menggunakan masker, sehingga keakraban terasa berkurang.

Pengalaman lainnya adalah selama penerbangan berdasarkan negara atau daerah tujuan, ada yang mengharuskan dirinya melakukan karantina di kamar hotel. Bahkan untuk penerbangan kargo, dia tidak boleh keluar dari pesawat sama sekali.

“Kemarin terbang ke Shanghai China kita bawa kargo. Kita hanya menunggu transit pesawat di-loading lagi kargonya baru kita boleh Jakarta. Menginjak terminal saja harus swab,” imbuhnya.

Namun semakin berjalannya waktu, dalam menghadapi kondisi pandemi, dirinya merasa lebih bisa beradaptasi karena prosedur kesehatan yang ada.

Menurutnya kebijakan protokol kesehatan dari operator penerbangan pelat merah yang dimulai dari dirinya disinfektan pesawat dan kru dapat membuat dirinya merasa aman dan yakin untuk tetap melakukan profesinya.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper