Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi & Indeks Manufaktur Membaik, Airlangga: Permintaan dan Produksi Mulai Pulih

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan perbaikan kedua indikator ekonomi tersebut menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi sudah terjadi pada dua sisi.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto saat tiba di Ruang Rapat Paripurna I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto saat tiba di Ruang Rapat Paripurna I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah menilai perbaikan laju inflasi dan positifnya indeks manufaktur Indonesia pada bulan November menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi semakin nyata.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan perbaikan kedua indikator ekonomi tersebut menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi sudah terjadi pada dua sisi.

Sebelumnya diberitakan, IHS Markit mencatat indikator Purchasing Managers’ Index (PMI) sektor manufaktur kembali ke level ekspansi di posisi 50,6 pada November 2020 atau naik hampir 3 poin dari periode sebelumnya pada Oktober 2020, yang mencapai 47,8.

Kontribusi sektor industri manufaktur pada pertumbuhan ekonomi mencapai hampir 20 persen pada PDB kuartal III/2020, sehingga pemulihan pada sektor industri dapat menjadi pendorong signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga perdagangan konsumen (IHK) pada November 2020 mengalami inflasi sebesar 0,28 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).

“Pemulihan ekonomi sudah terjadi pada dua sisi, yaitu sisi permintaan [perbaikan inflasi] dan sisi produksi [kenaikan indeks PMI], di mana program dan kebijakan PC-PEN sejak awal diarahkan untuk pemulihan ekonomi dari kedua sisi,” ungkap Airlangga dalam rilis yang ditermia Bisnis, Rabu (2/12/2020).

Namun, IHS Markit mencatat bahwa ekspansi manuaktur masih terbatas, karena investasi yang terjadi masih melanjutkan kapasitas produksi dan pesanan periode sebelumnya. yang menunjukkan ekspansi masih terbatas.

Oleh karena itu, Airlangga mengatakan perlu adanya dorongan untuk meningkatkan permintaan domestik guna menjaga momentum perbaikan indeks PMI melalui ekspansi kapasitas produksi.

Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan memberikan dukungan kepada sektor industri kecil dan menengah (IKM) dan industri padat karya, serta dukungan pembiayaan uaha, insentif fiskal, serta penederhanaan peraturan.

Dorongan tersebut diharapkan dapat menjaga momentum tren ekspansi permintaan maupun produksi, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2020.

“Untuk melanjutkan tren positif pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2020, kita perlu menjaga momentum perbaikan kegiatan ekonomi, baik dari sisi permintaan maupun produksi”, pungkas Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper