Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biden Tak Akan Buru-buru Hapus Tarif China

Ia akan melakukan peninjauan penuh terhadap kesepakatan perdagangan yang dicapai Presiden Donald Trump dengan China pada awal tahun ini.
Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden membahas UU Perlindungan kesehatan Affordable Care Act (Obamacare) dalam jumpa pers di Wilmington, Delaware, AS, 10 November 2020./Antara-Reutersrn
Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden membahas UU Perlindungan kesehatan Affordable Care Act (Obamacare) dalam jumpa pers di Wilmington, Delaware, AS, 10 November 2020./Antara-Reutersrn

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden mengatakan tidak akan membatalkan kesepakatan perdagangan fase satu dengan China.

Namun, ia akan melakukan peninjauan penuh atas kebijakan terhadap China dengan melibatkan konsultasi bersama sekutu utama. Perjanjian perdagangan fase satu itu dicapai Presiden Donald Trump dengan China pada awal tahun ini.

"Saya tidak akan melakukan tindakan segera dan hal yang sama berlaku untuk tarif. Saya tidak akan berprasangka dalam menentukan pilihan saya," kata Biden dilansir Bloomberg, Rabu (2/12/20200.

Biden mengatakan pertama-tama dia akan melakukan peninjauan penuh atas kesepakatan fase satu dan berkonsultasi dengan sekutu tradisional di Asia dan Eropa sehingga dapat mengembangkan strategi yang koheren.

"Strategi terbaik untuk menghadapi China, saya pikir adalah yang menyatukan masing-masing diantara sekutu kami dalam satu persepsi. Ini akan menjadi prioritas utama bagi saya di minggu-minggu pertama kepresidenan saya untuk mencoba membuat kita kembali ke halaman yang sama dengan sekutu," kata Biden.

Yuan melemah terhadap dolar segera setelah berita tersebut, sebelum mendapatkan kembali sebagian besar kerugiannya.

Sebagai bagian dari kesepakatan perdagangan yang ditandatangani pada Januari 2020, China setuju untuk meningkatkan pembelian barang-barang AS sebesar US$200 miliar hingga 2021, tetapi tidak mencapai target tersebut. Data terbaru hingga akhir Oktober menunjukkan China hanya membeli sekitar 44 persen dari jumlah yang dijanjikan untuk tahun ini. Baik AS dan China memberlakukan tarif pada barang bernilai miliaran dolar setelah kesepakatan ditandatangani.

Biden mengatakan dia berharap untuk mengatasi praktik penyalahgunaan oleh China, termasuk pencurian kekayaan intelektual, pembuangan produk, subsidi ilegal ke perusahaan serta memaksa transfer teknologi dari perusahaan AS ke perusahaan China.

Biden juga berbicara tentang pengembangan konsensus bipartisan di dalam negeri untuk investasi yang dipimpin pemerintah dalam penelitian dan pengembangan, infrastruktur dan pendidikan untuk lebih bersaing dengan China.

"Saya ingin memastikan kita akan berjuang mati-matian dengan berinvestasi di Amerika dulu," katanya.

Selama kampanye pemilihannya, penasihat Biden menyatakan dia akan mengambil pendekatan bertahap pada tarif China. Dia akan memprioritaskan masalah domestik seperti berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan dan manufaktur AS untuk bersaing dengan Beijing dari posisi yang kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper