Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Perkantoran Singapura & Hong Kong Masih Menjanjikan

Bisnis perkantoran diyakini tetap tak bisa pulih seperti sedia kala sebelum pandemi virus corona jenis Covid-19. Meski demikian, subsektor properti tersebut di Singapura dan Kong relatif masih cukup menjanjikan.
Wajah perkantoran di area komersial Singapura./Bloomberg/Seong Joon Cho
Wajah perkantoran di area komersial Singapura./Bloomberg/Seong Joon Cho

Bisnis.com, JAKARTA – Bisnis perkantoran mungkin tidak akan pernah mencapai puncaknya lagi di dunia pasca-pandemi Covid-19, tetapi prospek subsektor properti tersebut di Singapura dan Hong Kong menjanjikan.

Rumah yang relatif kecil di kota-kota itu, perjalanan singkat ke tempat kerja, dan penyewa perusahaan teknologi baru menjadi pertanda baik bagi trust properti yang berfokus pada pasar tersebut.

Real estate investment trusts (REITs) yang berfokus di dalam negeri di dua wilayah tersebut telah mengungguli rekan-rekan mereka di Australia dan Jepang tahun ini, dan kembali meningkat dalam rotasi ke saham-saham yang sensitif secara ekonomi.

REITs adalah instrumen investasi berupa surat berharga yang dapat dibeli oleh investor dari perusahaan yang menerbitkannya. Surat berharga ini mirip dengan surat saham yang mencerminkan kepemilikan atas perusahaan tertentu.

Champion Reit Hong Kong, yang tenant-nya termasuk Citigroup, Keppel Reit Singapura, dan Mapletree Commercial Trust, telah mengalahkan sekumpulan trust yang memiliki bobot yang sama di Australia dan Jepang, menurut data yang dikumpulkan Bloomberg.

Yang pasti, tidak ada yang mengharapkan kantor Singapura dan Hong Kong bebas dari pandemi. Perusahaan seperti Citigroup dan Mizuho Financial Group di Singapura dan Macquarie Group di Hong Kong melepaskan ruang kantor karena permintaan yang tidak menentu dan mereka menghadapi masa depan dengan menerapkan bekerja jarak jauh.

Tingkat kekosongan perkantoran Singapura meningkat menjadi 4,9 persen pada kuartal III tahun ini dari 3,3 persen pada tahun sebelumnya (yoy).

Sementara itu, untuk ruang kantor Grade A Hong Kong naik pada 9 persen pada September dari 6,1 persen pada periode yang sama tahun lalu, menurut data dari Colliers International Group.

Dua kota itu mengendalikan virus relatif cukup baik. Rumah juga terlalu kecil untuk membuat masa depan work from home secara permanen, sementara tidak seperti London atau New York, Singapura dan Hong Kong tidak memiliki pedalaman pinggiran kota yang signifikan di mana para pekerja dapat melarikan diri dari aktivitas tinggi di pusat kota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper