Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Promosi Destinasi Wisata Virtual Digalakkan, Ini Saran Asita

Program ini bakal menjadi model baru promosi pariwisata di Tanah Air yang dapat membantu mendongkrak pergerakan wisatawan domestik.
Foto udara destinasi wisata pantai Seger di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Rabu (12/8/2020).Dalam rangka pemulihan ekonomi nasional pada Kuartal III 2020 pemerintah akan menggelontorkan paket stimulus untuk pariwisata dalam bentuk diskon tiket pesawat ke destinasi wisata serta insentif pajak hotel atau restoran dengan alokasi anggaran hingga Rp25 triliun. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Foto udara destinasi wisata pantai Seger di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Rabu (12/8/2020).Dalam rangka pemulihan ekonomi nasional pada Kuartal III 2020 pemerintah akan menggelontorkan paket stimulus untuk pariwisata dalam bentuk diskon tiket pesawat ke destinasi wisata serta insentif pajak hotel atau restoran dengan alokasi anggaran hingga Rp25 triliun. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Budijanto Ardijansjah mengatakan pelaku usaha biro perjalanan wisata mesti menerapkan metode promosi destinasi wisata secara virtual yang sedang diuji coba.

"Saya rasa pelaku usaha biro perjalanan wisata memang harus menerapkan metode promosi destinasi secara virtual selama mereka memiliki sumber daya manusia [SDM] yang cukup untuk itu," ujar Budijanto kepada Bisnis.com, Kamis (26/11/2020).

Menurutnya, cara tersebut bisa dimanfaatkan sebagai instrumen promosi pra-departure yang memungkinkan calon wisatawan memiliki pengetahuan virtual sebelum mengunjungi suatu destinasi secara langsung.

"Paling tidak, mereka tidak asing dengan destinasi yang dikunjungi memiliki gambaran virtual. Ini akan sangat membantu untuk upaya promosi destinasi wisata suatu daerah," sambungnya.

Sebagai informasi, program promosi virtual industri pariwisata menargetkan 15 wilayah destinasi sebagai sasaran. Perusahaan-perusahaan di destinasi tersebut akan melakukan promosi pariwisata secara terkoordinasi.

Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Didien Djunaedi mengatakan program tersebut bakal menjadi model baru promosi pariwisata di Tanah Air yang dapat membantu mendongkrak pergerakan wisatawan domestik.

Menurut Didien, rerata pergerakan wisatawan domestik dari awal tahun masih rendah akibat terdampak pandemi Covid-19. Pergerakan wisatawan domestik hanya 30 persen dari total dalam kondisi normal atau sekitar 78 juta orang.

"Pada dasarnya, pergerakan wisatawan domestik masih sedikit karena ketidakpastian selama pandemi. Kisarannya 30 persen dari pergerakan wisatawan domestik pada kondisi normal yang total jumlahnya sekitar 260 juta orang," ujar Didien.

Destinasi-destinasi yang disasar dalam masa uji coba program tersebut, di antaranya Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatra Selatan, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper