Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Klaim Bansos Efektif Tekan Angka Kemiskinan di Bawah 10 Persen

Menurut Sri Mulyani, tingkat kemiskinan di Indonesia akibat Covid-19 seharusnya mencapai 10,96 persen. Namun, angka ini hanya sebesar 9,69 persen. Hal ini berkat bansos pemerintah.
Warga beraktivitas di kawasan permukiman padat penduduk, di bantaran Kali Krukut Bawah, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (20/7/2018)./ANTARA-Aprillio Akbar
Warga beraktivitas di kawasan permukiman padat penduduk, di bantaran Kali Krukut Bawah, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (20/7/2018)./ANTARA-Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menuturkan bahwa tingkat kemiskinan berhasil ditekan di bawah 10 persen.

Hal ini berkat adanya bantuan perlindungan sosial di dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Menurut Sri Mulyani, tingkat kemiskinan di Indonesia akibat Covid-19 seharusnya mencapai 10,96 persen. Namun, angka ini hanya sebesar 9,69 persen.

"Ini lebih rendah 1,5 persen. Itu suatu angka yang cukup signifikan,” tegas Sri Mulyani.

Tanpa Covid-19, lanjutnya, angka kemiskinan seharusnya bisa turun ke bawah 9 persen atau tepatnya 8,9 persen.

Di acara terpisah, Kepala Pusat Kebijakan APBN Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Ubaidi Socheh Hamidi memperkirakan ada sebanyak 3,43 juta orang yang terselamatkan karena program perlindungan sosial tersebut.

"Dari beberapa data yang ada dan perhitungan kita menunjukkan diperkirakan 3,43 juta orang akan terselamatkan dari kemiskinan karena program perlindungan sosial PEN ini. Jadi kalau kita lihat, program ini mampu mengerem laju kemiskinan di 2020," katanya, Senin (23/11/2020).

Pemerintah pun mencatat, realisasi anggaran untuk program perlindungan sosial per 18 November 2020 telah mencapai Rp193,07 triliun atau 82,4 persen dari pagu anggaran Rp234,33 triliun.

"Sudah ada bansos tunai, sembako, sudah 100 persen, yang masih realtif rendah adalah subsidi gaji, guru hononer, dan subsidi kuota Kemendikbud, karena program ini didesain ketika memasuki triwulan tiga, mudah-mudahan sampai akhir tahun ini bisa tersalurkan secara maksimal," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper