Bisnis.com, JAKARTA – Sinar Mas Land dan Hongkong Land berkolaborasi membangun hunian mewah dengan harga hingga Rp30 miliar per unit. Meski harga itu terbilang tinggi, hunian klaster Lyndon di NavaPark di BSD City, Tangerang Selatan, Banten, itu tergolong laku keras.
Wanto Ngali, Dept. Head & Marketing PT Bumi Parama Wisesa, usaha patungan Sinar Mas Land dan Hongkong Land, menjelaskan bahwa laris manisnya hunian mewah itu tak lepas dari tingginya value yang diberikan dibandingkan dengan harga tersebut.
“Para pembeli lebih melihat hunian di Lyndon ini ibarat barang seni daripada hanya properti,” ungkapnya pada Selasa (24/11/2020).
Dia memberikan gambaran fasilitas yang lengkap dengan daerah hijau termasuk Botanical Park seluas 10 hektare di area NavaPark yang total luasnya mencapai 68 hektare.
“Berbeda dengan kebanyakan proyek properti residensial yang umumnya membangun perumahan terlebih dahulu, baru fasilitasnya, kami terbalik dengan mendahulukan pembangunan fasilitas, baru huniannya,” kata Wanto.
Project Director Charles H. Siahaan menambahkan NavaPark terinspirasi dari pesona resor eksotis dunia dengan menggabungkan residensial, lake resort, waterfront, family recreation, leisure, vast greenery, dan lifestyle.
Hunian mewah ini dirancang dengan memperhatikan detail hingga terkecil mulai dari produk berkualitas tinggi,layout yang sangat efisien, pencahayaan alami, serta sirkulasi udara yang menyegarkan sehingga penghuni merasakan kemewahan Lyndon setiap hari.
Klaster Lyndon berdiri di atas lahan 10 hektare memiliki dua gerbang masuk yang dekat dengan danau Country Club. Penghuni dapat menikmati keindahan danau resor seluas 350 meter di kawasan ini. Klaster residensial tersebut juga dilengkapi dengan romantic promenade, jogging track, terrace plaza, dan waterfront Country Club di sekitar danau.
Charles menjelaskan hunian di klaster Lyndon didesain oleh konsultan level internasional yaitu RT+Q Architects Pte Ltd dari Singapura dan lanskap yang dirancang Adrian L. Norman dari Hong Kong. “Kedua biro tersebut telah mengerjakan berbagai proyek mewah di Asia.”
Wanto mengemukakan pula bahwa klaster Lyndon laku keras sejak mulai dipasarkan pada awal Oktober lalu. Di klaster ini nantinya terdapat 122 unit yang terdiri atas tiga tipe yaitu tipe 12 (Lt/Lb 396/465 m2) dengan harga Rp16miliar, tipe 15 (495/545) Rp20 miliar, dan tipe 19 (665/601) Rp30miliar.
Setiap unit memiliki tiga lantai serta dilengkapi dengan lima kamar tidur dan fasilitas lift berkapasitas 6 orang.
Dari rencana 122 unit, telah dibangun 53 unit yang semunya hampir terjual seluruhnya—termasuk 17 unit dengan yang dilepas dengan harga Rp30 miliar—dengan cara pembayaran sekitar 60 persen cash bertahap dan 40 persen dengan memanfaatkan fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR).
Wanto menjelaskan pula bahwa sejak diluncurkan pada 2014, NavaPark sebagai proyek kolaborasi antara Sinar Mas Land dan Hongkong Land dikenal termasuk kawasan hunian paling elite di BSD City dan sekitarnya.
NavaPark terletak di lokasi sangat eksklusif dengan menghadap ke BSD Green Office Park sebagai kawasan perkantoran yang telah dihuni oleh sejumlah perusahaan bertaraf global serta lifestyle mall The Breeze.
Posisinya yang strategis memberikan kemudahan akses bagi penghuni NavaPark untuk mengunjungi Aeon Mall, ICE, QBig, Intermoda BSD City, dan fasilitas kesehatan Eka Hospital. Fasilitas pendidikan pun tersedia, mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi seperti Universitas Prasetiya Mulya, Unika Atma Jaya BSD City, serta International University Liaison Indonesia (IULI).
Sinar Mas Land adalah pengembang yang tercatat di Bursa Saham Indonesia atas nama PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE). Pada awal tahun 2011, BSDE merampungkan proses akuisisi perusahaan terafiliasi yakni PT Duta Pertiwi Tbk., PT Sinar Mas Teladan, dan PT Sinar Mas Wisesa.
Sementara itu, Hongkong Land adalah grup investasi, manajemen, dan pengembangan properti komersial dan residensial premium di berbagai negara Asia. Perusahaan ini berpusat di Hong Kong serta listing di bursa London, Singapura, dan Bermuda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
