Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Progres Proyek Smelter Lemot, Freeport Dapat Surat Teguran!

Freeport Indonesia menyampaikan bahwa pilling test dan pile load test akan mengalami kemunduran dari jadwal semula yang direncanakan pada akhir September 2020.
Truk diparkir di tambang terbuka tambang tembaga dan emas Grasberg di dekat Timika, Papua, pada 19 September 2015./ANTARA FOTO-Muhammad Adimaja
Truk diparkir di tambang terbuka tambang tembaga dan emas Grasberg di dekat Timika, Papua, pada 19 September 2015./ANTARA FOTO-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif telah memberi surat teguran kepada PT Freeport Indonesia atas keterlambatan pengerjaan proyek smelter pemurnian.

Arifin menuturkan bahwa karena adanya keterlambatan proyek, pihaknya telah menyampaikan surat teguran melalui Dirjen Minerba kepada Freeport Indonesia pada 30 September 2020 dengan surat No. 1197/36/DJB/2020.

Dengan surat itu, pihaknya meminta agar pelaksanaan pilling test dan pile load test dipercepat dan dapat dilaksanakan pada akhir Oktoboer 2020 dan meminta agar Freeport segera menyampaikan lini masa pelaksanaan kegiatan tersebut.

Ketika menanggapi teguran tersebut, kata Arifin, Freeport Indonesia menyampaikan bahwa pilling test dan pile load test akan mengalami kemunduran dari jadwal semula yang direncanakan pada akhir September 2020.

"Kegiatan fisik test pile drive di area prioritas pembangunan smelter baru dapat dilakukan pada akhir November 2020," jelasnya dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR, Senin (23/11/2020).

Arifin mengatakan bahwa keterlambatan dalam pengerjaan proyek yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur itu disebabkan oleh pandemi Covid-19.

Dia menjelaskan bahwa hal itu menyebabkan ada kendala dalam distribusi peralatan dan pergerakan tenaga ahli, serta tenaga kerja di lokasi.

"Progres adalah 5,86 persen, rencana operasi 2023 dengan kapasitas 2 juta ton tembaga per tahun. Ini karena adanya Covid jadi penundaan, distribusi peralatan dan tenaga ahli dan juga tenaga kerja yang sulit masuk," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper