Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Oktober Cetak Rekor Sepanjang 2020

Kenaikan ekspor terjadi hampir di seluruh sektor kecuali pada migas yang turun 5,94 persen dibandingkan dengan September 2020.
Petugas dibantu alat berat memindahan kontainer dari kapal ke atas truk pengangkut di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Selasa (17/5). JIBI/Bisnis/Dwi Prasetya
Petugas dibantu alat berat memindahan kontainer dari kapal ke atas truk pengangkut di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Selasa (17/5). JIBI/Bisnis/Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja ekspor Indonesia mencetak rekor tertinggi sepanjang tahun dengan capaian US$14,39 miliar pada Oktober 2020.

Nilai ekspor ini lebih besar dibandingkan capaian pada Maret yang sebelumnya memegang rekor dengan nilai US$14,07 miliar. 

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto mengatakan terjadi kenaikan ekspor 3,09 persen secara bulanan. Meski demikian, nilai ekspor ini lebih rendah 3,29 persen dibandingkan dengan ekspor pada Oktober 2019.

“Ekspor US$14,39 miliar pada Oktober 2020 merupakan yang terbesar jika dibandingkan dengan Januari, Februari, Maret setelah April, Mei menurun,” kata Setianto dalam konferensi pers, Senin (16/11/2020).

Kenaikan ekspor terjadi hampir di seluruh sektor kecuali pada migas yang turun 5,94 persen dibandingkan dengan September 2020. Sektor pertambangan dan lainnya mengalami kenaikan bulanan terbesar yakni 16,98 persen secara bulanan.

Adapun kenaikan terbesar terjadi pada kelompok lemak dan minyak nabati yang bertambah US$188,1 juta, disusul bahan bakar mineral US$167,1 juta, dan kelompok bijih, terak, dan abu logam senilai US$87,7 juta.

Meski ekspor kembali menyentuh US$14 miliar setelah enam bulan, Setianto belum bisa memastikan apakah hal ini merupakan sinyal perekonomian RI yang mulai membaik. Dia mengatakan kinerja ekspor pada November dan Desember perlu pula dilihat untuk melihat kinerja secara keseluruhan.

“Kita lihat saja bagaimana November dan Desember, kami tidak bisa prediksi tapi harapannya tetap surplus,” kata Setianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper