Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemain Logistik Diminta Perkuat Distribusi Ikan Nasional

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menilai pemain sektor logistik perlu memperkuat sistem logistik perikanan nasional.
Pekerja memilah ikan untuk dipasarkan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa (30/1). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menargetkan produksi ikan pada tahun 2018 sebanyak 9,45 juta ton atau setara dengan Rp209,8 triliun dengan cara mendorong keterlibatan BUMN pada sektor perikanan dan memperbaiki sistem pencatatan di seluruh Tempat Pelelangan Ikan (TPI). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Pekerja memilah ikan untuk dipasarkan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa (30/1). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menargetkan produksi ikan pada tahun 2018 sebanyak 9,45 juta ton atau setara dengan Rp209,8 triliun dengan cara mendorong keterlibatan BUMN pada sektor perikanan dan memperbaiki sistem pencatatan di seluruh Tempat Pelelangan Ikan (TPI). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - Dukungan sektor logistik sangat penting untuk memperlancar aliran produksi ikan kepada industri. Saat ini, mayoritas produksi perikanan berasal dari luar Pulau Jawa, sementara Unit Pengolah Ikan (UPI) mayoritas berada di Jawa.

Artati Widiarti, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengatakan, kementerian terus berupaya untuk Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN).

KKP, katanya, mengembangkan implementasi SLIN untuk membangun sistem manajemen rantai pasokan ikan dan produk perikanan yang terintegrasi, efektif dan efisien. Hal ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan stabilitas sistem produksi perikanan hulu-hilir, pengendalian disparitas harga, serta untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri.

“Saya mengajak para stakeholder terutama para pengusaha jasa logistik untuk sama-sama memperkuat sistem logistik perikanan nasional kita,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (14/11/2020).

KKP mencatat produksi perikanan nasional mencapai 23,86 juta ton pada tahun 2019. Jumlah itu terdiri dari perikanan tangkap sebesar 7,53 juta ton dan perikanan budidaya sebesar 16,33 juta ton, termasuk rumput laut.

Artati tidak menampik masih banyak tantangan yang dihadapi dalam implementasi SLIN, salah satunya dalam menyediakan ketersediaan bahan baku industri pengolahan dan kebutuhan pasar.

Dia mencontohkan sebanyak 81 persen produksi perikanan terutama produksi perikanan tangkap berada di luar Jawa, sementara 50 persen UPI berpusat di Jawa. Untuk itu perlu sinergi antara pelaku usaha agar hasil olahan ikan nasional lebih berdaya saing dibandingkan negara lain.

Artati menjelaskan sektor logistik memainkan peran penting untuk menggerakan barang. Simpul logistik dapat berupa pelaku logistik, maupun konsumen, sedangkan link logistik meliputi jaringan distribusi, jaringan transportasi, jaringan informasi, dan jaringan keuangan.

Melalui program SLIN dari tahun 2016 hingga 2020, Ditjen PDSPKP katanya, telah membangun dan melengkapi fasilitas sarana dan prasarana penunjang logistik hasil perikanan seperti cold storage, kendaraan berpendingin, serta pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di Biak dan Mimika.

"Mulai tahun ini, KKP sudah mulai mengembangkan penggunaan portable cold storage yang sangat cocok digunakan di wilayah pesisir karena lebih praktis dan mudah dipindah," jelasnya.

Artati berharap, ke depan ada satu perusahaan penyedia jasa logistik yang memiliki layanan angkutan multimoda, sehingga pelaku usaha perikanan ketika akan mengirimkan hasil kelautan dan perikanan tidak harus melakukan kontrak dengan satu sampai lima perusahan jasa logistik.

“Tapi cukup dengan satu perusahaan jasa yang dapat menghubungkan darat, laut, dan udara dengan biaya logistik lebih efektif dan efisien,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper