Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Ekspor Bantu Pabrik Semen Bertahan dari Pukulan Pandemi

Kinerja ekspor industri semen sepanjang 2020 dinilai akan meringankan pukulan pandemi Covid-19 pada pabrikan. Adapun, meningkatnya permintaan semen dan terak (clinker) dari China diduga menjadi salah satu pendorongnya.
Pekerja memindahkan semen untuk diangkut ke kapal di Pelabuhan Paotere, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (25/2). /BISNIS.COm
Pekerja memindahkan semen untuk diangkut ke kapal di Pelabuhan Paotere, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (25/2). /BISNIS.COm

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja ekspor industri semen sepanjang 2020 dinilai akan meringankan pukulan pandemi Covid-19 pada pabrikan. Adapun, meningkatnya permintaan semen dan terak (clinker) dari China diduga menjadi salah satu pendorongnya.

Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mendata volume ekspor pabrikan clinker nasional hingga Oktober 2020 naik sekitar 13 persen menjadi 6,07 juta ton. Adapun, total ekspor semen dan klinker industri semen per Oktober 2020 juga menembus level 1 juta ton walaupun laju pertumbuhannya melambat.

"[Realisasi ekspor semen dan klinker] tahun ini bisa sampai 9,5 juta ton. Kami harapkan tahun depan bisa meningkat dari 9,5 juta ton jadi 12 juta ton," ucap Ketua Umum ASI Widodo Santoso, Kamis (12/11/2020).

Dengan kata lain, kinerja ekspor sepanjang 2020 ditargetkan tumbuh 48,4 persen dari realisasi 2019 sebanyak 6,5 juta ton. Adapun, kinerja ekspor pabrikan semen selama 10 bulan terakhir membuat volume produksi berada di level 58,7 juta ton atau minus 4,79 persen.

Angka tersebut telah membaik mengingat konsumsi semen di dalam negeri pada Januari-Oktober merosot setidaknya 7,05 persen. Adapun, Widodo meramalkan konsumsi semen di dalam negeri akan terkoreksi sekitar 8-10 persen secara tahunan pada 2020.

Walakin, kinerja ekspor yang melonjak sepanjang 2020 membuat Widodo optimistis koreksi total volume produksi sepanjang 2020 berada di kisaran 4-5 persen secara tahunan. Pasalnya, permintaan semen di pasar global cukup baik pada tahun ini.

ASI mendata China mendominasi permintaan semen lokal di pasar ekspor hingga 40 persen. Adapun, Bangladesh tepat di belakang Negeri Panda dengan kontribusi 30 persen, sedangkan di peringkat tiga adalah Australia sebesar 12 persen.

Selain itu, produk ekspor tersebut ditopang oleh pabrikan di Pulau Jawa atau sekitar 53,77 persen dari total ekspor. Seperti diketahui, ada 11 pabrikan semen di Pulau Jawa yang dimiliki oleh PT Semen Indonesia Tbk., PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. PT Sinar Rambang Arhalestari, PT Cemindo Gemilang, PT Jui Shin Indonesia, dan PT Semen Jawa (Siam Cement Group).

Selain menyalip konsumsi domestik Pulau Sumatera, pabrikan semen di Pulau Sulawesi juga menyalip performa ekspor pabrikan di Tanah Andalas. Pabrikan semen di Pulau Celebes berkontribusi hingga 20,17 persen dari total ekspor Januari-Oktober 2020 atau hingga 1,22 juta ton.

Hanya ada tiga pabrikan semen di Pulau Sulawesi, yakni PT Semen Bosowa, PT Semen Tonasa, dan PT Conch Cement Indonesia. Ketiga pabrikan tersebut memiliki total kapasitas terpasang hingga 13,8 juta ton per tahun dengan kondisi over supply pada 2019 hingga 55,97 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper