Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor dan Konsumsi Domestik Topang Kinerja Sawit pada September

Secara tahunan, produksi 2020 masih lebih rendah 4,7 persen dibandingkan dengan produksi pada Januari-September 2019.
Pekerja memanen kelapa sawit di Desa Rangkasbitung Timur, Lebak, Banten, Selasa (22/9/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Pekerja memanen kelapa sawit di Desa Rangkasbitung Timur, Lebak, Banten, Selasa (22/9/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Bisnis.com, JAKARTA – Industri kelapa sawit Tanah Air melanjutkan tren kinerja positif pada September 2020. Ekspor dan konsumsi memperlihatkan kenaikan pada bulan tersebut.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) melaporkan bahwa ekspor produk sawit pada September mencapai US$1,87 miliar atau naik 10 persen dibandingkan dengan nilai pada Agustus sejumlah US$1,69 miliar.

Jika dibandingkan dengan tahun lalu, nilai ekspor pun meningkat sepanjang Januari-September 2020 dengan nilai total US$15,49 miliar. Pada periode yang sama tahun lalu, total ekspor adalah US$14,45 miliar.

“Secara volume, ekspor produk kelapa sawit pada September naik 81.000 ton atau 3 persen menjadi 2,76 juta ton,” kata Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono dalam keterangan resmi, Kamis (12/11/2020).

Mukti mengemukakan kenaikan volume ini disumbang oleh pengiriman ke sejumlah negara destinasi ekspor. Ekspor ke China tercatat naik sekitar 37.000 ton dari 618.000 ton pada Agustus menjadi 645.000 ton pada September. Kenaikan ekspor juga terjadi dengan tujuan Brazil, Malaysia, Rusia dan ke sejumlah negara Afrika.

Ekspor ke Brasil naik 44.000 ton, ke Malaysia naik 39.000 ton, ke Rusia naik dengan volume 37.000 ton dan kenaikan ke benua Afrika mengalami kenaikan 39.000 ton.

“Yang menarik adalah bahwa ke sebagian besar negara Afrika sebenarnya terjadi penurunan tetapi kenaikan yang tinggi terjadi dengan tujuan Kenya yakni 61.000 ton dan Afrika Selatan nai 33.000 ton,” lanjut Mukti.

Konsumsi sawit untuk pangan di dalam negeri pun menunjukkan kenaikan konsisten dalam empat bulan terakhir dan pada September mencapai 667.000 ton. Meski demikian, total konsumsi untuk pangan lebih rendah 15,8 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

Sementara itu, kenaikan konsumsi untuk oleokimia pun cenderung mendatar dengan volume serapan pada September sebesar 151.000 ton atau sama dengan Agustus. 

Secara tahunan, konsumsi sawit untuk oleokimia pada Januari-September naik 49 persen dibandingkan dengan 2019. Di sisi lain, konsumsi dalam negeri untuk biodiesel pun naik 27,2 persen secara tahunan dengan volume serapan pada Januari-September sebesar 5,5 juta ton.

“Kenaikan konsumsi dalam negeri dan ekspor menjadi menjadi harapan untuk mengantisipasi kenaikan produksi,” kata Mukti.

Adapun produksi minyak sawit Indonesia telah menunjukkan pemulihan yang terlihat dari kenaikan yang konsisten dalam tiga bulan terakhir.

Pada Juli, produksi CPO mencapai 3,85 juta ton, kemudian naik menjadi 4,38 juta ton pada Agustus dan 4,73 juta ton pada September 2020. Secara tahunan, produksi 2020 masih lebih rendah 4,7 persen dibandingkan dengan produksi pada Januari-September 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper