Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyerapan Anggaran Pandemi Covid-19 Belum Maksimal? Cek Rinciannya

Kinerja penyerapan anggaran penanganan Covid-19 ini ditopang oleh penyerapan anggaran kesehatan senilai Rp34,07 triliun atau 35 persen dari pagu senilai Rp97,26 triliun dan perlindungan sosial senilai Rp181,1 triliun atau 77,3 persen dari target Rp243,3 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 di Jakarta, Rabu (19/2/2020). FOTO ANTARA/Puspa Perwitasar
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 di Jakarta, Rabu (19/2/2020). FOTO ANTARA/Puspa Perwitasar

Bisnis.com, JAKARTA - Realisasi penyerapan anggaran penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PEN) sampai 9 November 2020 mencapai Rp383,1 triliun atau 55,1 persen dari pagu anggaran PEN senilai Rp695,2 triliun.

Kinerja penyerapan anggaran ini ditopang oleh penyerapan anggaran kesehatan senilai Rp34,07 triliun atau 35 persen dari pagu senilai Rp97,26 triliun, perlindungan sosial senilai Rp181,1 triliun atau 77,3 persen dari target Rp243,3 triliun, dan sektoral pemda yang realisasinya mencapai 49,2 persen dari pagu Rp32,47 triliun.

"Realisasi pada akhir tahun dapat mendekati 100 persen karena target serta jadwal disbursement yang relatif sudah jelas. Perlu percepatan pada program BLT Dana Desa," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Kamis (12/11/2020).

Sri Mulyani menambahkan bahwa kinerja penyerapan program-program lainnya juga perlahan mulai meningkat. Penyerapan anggaran insentif usaha misalnya realisasinya mencapai Rp38,13 triliun atau 31,6 persen dari pagu Rp120,6 triliun, program UMKM juga telah mencapai 83 persen dari pagu senilai Rp114,8 triliun.

Khusus pembiayaan korporasi, kata dia, penyerapannya baru senilai Rp2, 09 triliun atau 3,2 persen dari target senilai Rp62,22 triliun. Penyerapan pembiayaan korporasi ini terealisasi melalui pembayaran IJP Rp945 juta dan dana cadangan claim loss limit Rp2 triliun.

Adapun, realisasi Penyertaan Modal Negara (PMN) direncanakan pada minggu pertama November hingga pekan kedua Desember. Di sisi lain, proyeksi pencairan pinjaman PT KAI dan Perumnas pada minggu ketiga November dan Proyeksi pencairan Pinjaman PT Garuda Indonesia, PT Krakatau Steel, dan PTPN pada minggu ketiga November.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper