Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jalan Pemulihan Masih Panjang, Ekonomi RI Kuartal IV Diprediksi Minus 2 Persen

Indef memperkirakan proses pemulihan ekonomi Indonesia masih akan berjalan lambat pada kuartal IV/2020 ini, disebabkan kasus Covid-19 yang masih relatif tinggi.
Sejumlah warga menunggu kedatangan Bus Transjakarta di Halte Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (14/10/2020). International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 menjadi minus 1,5 persen pada Oktober, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada Juni sebesar minus 0,3 persen./ANTARA FOTO-Aprillio Akbar
Sejumlah warga menunggu kedatangan Bus Transjakarta di Halte Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (14/10/2020). International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 menjadi minus 1,5 persen pada Oktober, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada Juni sebesar minus 0,3 persen./ANTARA FOTO-Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA - Institute For Development of Economics and Finance (Indef) memperkirakan ekonomi Indonesia pada kuartal keempat tahun ini masih akan mencatatkan pertumbuhan negatif yaitu minus 2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2020 mengalami kontraksi sebesar minus 3,49 persen yoy, menandakan resesi ekonomi terjadi. Resesi ini, yang berdampak pada seluruh lapisan masyarakat, merupakan situasi terburuk sejak krisis keuangan Asia pada 1998.

Melihat realisasi pertumbuhan tersebut, Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad mengatakan pemulihan yang terjadi di Indonesia pada kuartal III/2020 masih lambat jika dibandingkan dengan negara-negara mitra dagang Indonesia.

Misalnya, ekonomi China dan Vietnam pada kuartal ketiga sudah membaik dan mencatatkan pertumbuhan positif. Beberapa negara lainnya seperti Amerika Serikat dan Singapura masih mengalami kontraksi, namun jauh membaik jika dibandingkan dengan kuartal II/2020.

"Ini akan menjadi catatan bahwa kita tidak pernah belajar apa yang dlakukan banyak negara mitra dagang untuk memperbaiki kondisi perekonomian," katanya dalam konferensi pers virtual, Minggu (8/11/2020).

Oleh karena itu, Indef memperkirakan proses pemulihan ekonomi Indonesia masih akan berjalan lambat pada kuartal IV/2020 ini, disebabkan kasus Covid-19 yang masih relatif tinggi dan penyerapan anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) di kuartal keempat ini diperkirakan hanya akan mencapai 70 persen dari total anggaran.

Indef menilai, ancaman terbesar sesungguhnya bukanlah pada ekonomi, namun pandemi itu sendiri. Pasalnya, data harian seluruh dunia menunjukkan pandemi masih fluktuatif, bahkan di sebagian negara Eropa tengah menghadapi gelombang kedua Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper