Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Serap Minyak Lapangan Banyu Urip

PT Pertamina (Persero) mendapatkan penugasan untuk menyerap mintak mentah dari hasil produksi Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu.
Pandangan fasilitas Central Processing Facility Exxonmobil Cepu Limited (EMCL) Lapangan Banyu Urip (2016). Bloomberg / Dimas Ardian
Pandangan fasilitas Central Processing Facility Exxonmobil Cepu Limited (EMCL) Lapangan Banyu Urip (2016). Bloomberg / Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menyatakan bakal menyerap minyak mentah atau crude bagian milik pemerintah dari hasil produksi Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu.

Corporate Secretary Sub holding Refining & Petrochemical Ifki Sukarya mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan penugasan untuk menyerap crude dari Lapangan Banyu Urip.

Di sisi lain, berdasarkan paparan Pertamina, selama pandemi Covid-19, kilang Pertamina dioperasikan pada kapasitas minimum (turn down ratio) 75 persen.

"Pertamina mendapatkan penugasan dari SKK Migas untuk mengelola minyak mentah milik negara. Bahwa saat ini diserap bukan hanya untuk mencegah curtailment [pembatasan produksi] tapi bagian tugas yang sudah berjalan sejak lama," katanya kepada Bisnis, Jumat (6/11/2020).

Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi Pahala Nainggolan mengatakan pihaknya telah mendapatkan perhitungan dari pihak Pertamina terkait rencana pengolahan crude dari Banyu Urip.

Dengan demikian, opsi untuk mengekspor minyak mentah yang sebelumnya muncul tidak perlu dilakukan dan Pertamina tidak perlu lagi mengimpor minyak mentah.

Kendati demikian, Pahala belum mengetahui lebih lanjut berapa jumlah volume yang akan diserap oleh Pertamina. Dia mengatakan hal itu masih perlu dilihat secara teknis mengingat kemampuan penyerapannya oleh Pertamina.

"Belum tau akan diserap semua atau tidak, kan harus dilihat secara teknis apa mungkin volumenya diserap, lalu dengan harga ICP tadi, secara ekonomis bagaimana kilangnya, untung atau rugi beli crude bagian pemerintah dengan harga ICP, padahal kan harga BBM sudah dipatok tetap," katanya kepada Bisnis baru-baru ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper