Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tanpa India, Kapan Perjanjian RCEP Ditandatangani?

Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) merupakan kemitraan komprehensif yang melibatkan 10 negara Asean dengan lima mitra dagang lain yaitu China, Korea Selatan, Australia, Jepang, dan Selandia Baru.
Selain itu, implementasi RCEP melibatkan enam negara mitra, yakni China, Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, dan India. /Asean.org
Selain itu, implementasi RCEP melibatkan enam negara mitra, yakni China, Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, dan India. /Asean.org

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo mengaku optimistis perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) bakal dirampungkan dalam waktu dekat.

Kementerian Perdagangan menargetkan pembahasan dan penandatanganan dapat diselesaikan pada akhir 2020.11.6

“Mudah-mudahan tanggal 15 [November] kami bisa laporkan ke Menteri. Tetapi saya tidak bisa sampaikan lebih jauh dari itu. Kami harap dapat selesai dalam beberapa minggu ke depan,” kata Iman dalam diskusi ‘New Normal dalam Perdagangan Internasional’ Jumat (6/11/2020).

RCEP sendiri merupakan kemitraan komprehensif yang melibatkan 10 negara Asean dengan lima mitra dagang lain yaitu China, Korea Selatan, Australia, Jepang, dan Selandia Baru. India sejatinya ikut serta dalam kesepakatan ini tetapi memutuskan untuk menarik diri pada November 2019.

Iman tidak memperinci lebih jauh perkembangan RCEP. Tetapi, dia memastikan bahwa pembahasan telah memasuki tahap final.

Namun usai diimplementasi, RCEP diharapkan dapat menambah akses pasar bagi ekspor RI, memudahkan RI untuk memperoleh bahan baku atau bahan intermediate impor, meningkatkan keikutsertaan di rantai pasok regional, serta memberikan berbagai fasilitas perdagangan.

Terkait keputusan India untuk menarik diri dari perundingan atas pertimbangan nasionalnya, Iman mengatakan para peserta RCEP tetap membuka kesempatan bagi Negeri Bollywood untuk kembali berpartisipasi.

“Kami masih membuka diri jika India ingin re-join. Kami tidak menutup diri dan menyatakan India keluar,” kata Iman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper