Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Joe Biden Pilih Energi Terbarukan, Pasar CPO Indonesia di AS Bakal Menyempit

Arah kebijakan energi Biden lebih mengandalkan energi terbarukan. Ini jadi tantangan berat bagi Indonesia karena komoditas energi berbasis fosil pasar di AS makin sempit.
Calon Presiden Amerika Serikat Joe Biden./Istimewa
Calon Presiden Amerika Serikat Joe Biden./Istimewa

Bisnis.com JAKARTA - Calon presiden petahana Amerika Serikat (AS), Donald Trump mulai mengejar suara yang dimiliki Joe Biden. Hingga 13.30 WIB, perolehan sementara Trump 212 suara dan Biden 223 suara.

Apabila Biden terpilih menjadi presiden AS, maka ini akan memberi dampak positif terhadap perekonomian Indonesia. Akan tetapi, ada hal yang perlu diwaspadai.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan bahwa arah kebijakan energi Biden lebih mengandalkan energi terbarukan.

“Ini jadi tantangan berat bagi Indonesia karena komoditas energi berbasis fosil pasar di AS makin sempit. Sementara itu, bagi produk seperti CPO [minyak sawit mentah] atau biofuel juga dikhawatirkan menghadapi hambatan terkait isu lingkungan hidup,” katanya saat dihubungi, Rabu (4/11/2020).

Bhima menjelaskan bahwa dampak positif apabila Biden menang adalah prospek perdagangan Indonesia kembali bergairah ke depannya. Kebijakan proteksionisme yang dilakukan Trump sudah banyak merugikan kepentingan Indonesia

Ini terbukti dengan kinerja ekspor sebelum pandemi sudah lesu karena rendahnya permintaan bahan baku ke China dan ekspor langsung ke AS. Trump juga dinilai menciptakan banyak ketidakpastian dalam ekonomi global.

Dari sisi pasar keuangan, ini akan memberikan angin segar ke arus modal asing. Investor AS yang selama ini bermain aman dengan beli emas, dolar dan yen jepang atau safe haven mulai berani masuk ke emerging market.

“Hal ini dibuktikan dengan menguatnya IHSG [indeks harga saham gabungan] sebesar 4,72 persen dalam sebulan terakhir sehingga berada di level 5.159. Sementara dana asing tercatat mulai mengurangi aksi jual bersihnya,” jelas Bhima.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper