Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggaran PEN Efektif Dukung UMKM? Begini Penjelasan Mandiri Institute

Pada masa pandemi Covid-19, Mandiri Institute dalam risetnya menlihat UMKM Indonesia telah mampu bertahan dan dengan cepat beradaptasi pada kondisi sulit.
Pedagang menyusun mainan di Pasar Gembrong, Jakarta, Senin (24/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pedagang menyusun mainan di Pasar Gembrong, Jakarta, Senin (24/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Selama masa pandemi, pemerintah melalui Komite Penanganan Covid-19 – Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) telah memberikan sejumlah relaksasi untuk membangkitkan perekonomian dengan memajukan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Selain merupakan sumber dari dinamika ekonomi nasional, UMKM jua menjadi andalan lantaran menyerap angkatan kerja nasional.

Pada masa pandemi Covid-19, UMKM Indonesia telah mampu bertahan dan dengan cepat beradaptasi pada kondisi sulit. Hal ini disampaikan dalam survei Mandiri Institute terhadap 319 UMKM, di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali.

Head of Mandiri Institute Teguh Yudo Wicaksono, mengatakan bahwa pada saat PSBB 50 persen UMKM masih berjalan dengan normal. Adapun, setelah beberapa bulan relaksasi, yang tadinya 50 persen berjalan normal mulai merasakan dampaknya, kini hanya 63 persen yang beroperasi secara terbatas.

“Sementara yang tadinya beroperasi secara terbatas yang kembali ke normal sangat kecil sekali hanya 1 persen,” ujarnya pada Dialog Inspiratif Usaha Mikro Mampu Bertahan di Masa Pandemi, Senin (2/11/2020).

Melihat data di atas, salah satu motor penggerak kebangkitan UMKM Indonesia dalam kondisi ekonomi pandemi Covid-19 ini adalah, program-program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Secara kumulatif, empat klaster program yang menjadi fokus Satgas PEN yaitu sektor perlindungan sosial, UMKM, Kementerian/Lembaga dan Pemda (K/L/D), serta pembiayaan korporasi yang mencapai realisasi Rp277,68 triliun pada minggu pertama kuartal IV/2020.

Penyerapan signifikan terjadi di sektor UMKM yaitu Program Bantuan Presiden (Banpres) Produktif Usaha Mikro yang telah terserap penuh untuk tahap awal bagi 9,1 juta pelaku usaha mikro. Program ini memberikan hibah Rp2,4 juta kepada pelaku usaha mikro dan kecil.

“Kita tahu pemerintah sudah mengucurkan bantuan Banpres Produktif, itu merupakan langkah yang tepat dan disaat bersamaan memperbaiki sisi permintaan dan juga mempertahankan daya beli, karena itu juga yang menentukan prospek usaha,” terang Teguh.

Lebih lanjut, Teguh menerangkan bahwa program PEN yang dijalankan pemerintah sudah tepat sasaran.  Berdasarkan hasil survei Mandiri Institute menunjukkan bahwa mayoritas penerima restrukturasi kredit memang merupakan usaha yang omzetnya turun 50 persen. Lalu usaha yang mendapat subsidi bunga adalah usaha dengan omzet yang stabil atau justru berkembang di masa pandemi.

“Jadi dari sisi diversifikasi program antara restrukturasi kredit dan subsidi bunga. Sudah tepat restrukturasi kredit mengarah ke UMKM yang terdampak dan memang butuh modal kerja, di sisi lain yang butuh ekspansi lewat program subsidi bunga,” ungkap Teguh.

Aspek positif dari dukungan pemerintah terhadap UMKM adalah, dari sebelumnya mayoritas UMKM hanya memiliki modal usaha kurang dari tiga bulan, kini dengan program PEN bisa menambah modal kerja lebih dari empat bulan.

Beruntungnya, 79 persen UMKM telah mengetahui program PEN, melalui komunikasi yang dilakukan Pemerintah. Adapun, 83 persen UMKM berpendapat bahwa program ini sangat membantu untuk mempertahankan usaha mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper