Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Genjot Stimulus Fiskal, Kuartal Keempat Jadi Kunci

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam arahannya pada tanggal 1 November 2020 telah menginstruksikan untuk mengoptimalkan belanja APBN selama sisa kuartal IV/2020.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan sambutan saat peluncuran progam penjaminan pemerintah kepada padat karya dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional di Jakarta, Rabu (29/7/2020). Bisnis
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan sambutan saat peluncuran progam penjaminan pemerintah kepada padat karya dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional di Jakarta, Rabu (29/7/2020). Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Percepatan realisasi stimulus fiskal menjadi kunci untuk mempercepat pemulihan ekonomi pada kuartal IV/2020.

Oleh karena itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam arahannya pada tanggal 1 November 2020 telah menginstruksikan untuk mengoptimalkan belanja APBN selama sisa kuartal IV/2020.

Adapun, fokus utama pemerintah pada masa pandemi ini adalah untuk menyelamatkan hidup dan penghidupan masyarakat. Di sisi lain, masyarakat juga diharapkan dapat memberikan dukungan bagi pemulihan sektor kesehatan maupun ekonomi

"Caranya tetap mematuhi protokol kesehatan, berbelanja produk dalam negeri, kreatif dalam menciptakan atau memodifikasi usaha, serta saling membantu," demikian dikutip dalam keterangan resmi Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan, Selasa (3/11/2020).

Adapun sejumlah fokus kebijakan terkait percepatan penyerapan anggaran di antaranya adalah belanja penanganan Covid-19 lainnya (klaim biaya perawatan, alkes, obat pasien, layanan laboratorium Balitbangkes) yang terdapat pada beberapa kementerian yang sampai dengan tanggal 30 Oktober 2020 terealisasi sebesar Rp19,62 triliun.

Bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pun telah terealisasi sebesar Rp1,92 triliun. Sementara realisasi insentif tenaga kesehatan (nakes) pusat per tanggal 30 Oktober 2020 adalah sebesar Rp2,20 triliun dan realisasi santunan kematian nakes sebesar Rp29,4 miliar.

Di sisi lain, untuk cluster perlindungan sosial, belanja bantuan sosial (bansos) dari APBN dimaksudkan untuk bisa membantu masyarakat khususnya kelas menengah ke bawah memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Dengan kebutuhan pokok yang terpenuhi, pendapatan dari sumber lainnya dapat digunakan untuk ikut mendorong pergerakan ekonomi lewat belanja masyarakat di UMKM," lanjut penjelasan pemerintah tersebut.

Program seperti bansos Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Nontunai (BPNT/Kartu Sembako), Paket Sembako Jabodetabek, Bansos Tunai (BST) Non-Jabodetabek, BST bagi penerima Sembako Non-PKH, bansos beras bagi penerima PKH, serta Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa masih terus diberikan.

Agar tepat sasaran dan terus memberikan manfaat, pemerintah terus melakukan monitoring dan evaluasi yang kemudian dijadikan bahan pertimbangan untuk perbaikan atau perluasan program. Masih untuk cluster perlindungan sosial, program Kartu Prakerja telah disalurkan hingga per tanggal 30 Oktober telah mencapai realisasi sebesar Rp19,87 triliun dengan jangkauan 5,59 juta peserta.

Untuk mendukung agar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dapat terus bangkit dan ikut mendorong roda perekonomian, pemerintah juga terus menyalurkan subsidi program yang sudah berjalan selama ini dengan penambahan sejumlah relaksasi ataupun kemudahan. Subsidi bunga KUR dan non-KUR per tanggal 30 Oktober 2020 telah terealisasi sebesar masing-masing Rp1,69 triliun dan Rp2,88 triliun.

Bantuan Presiden bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM) atau juga sering disebut sebagai BLT UMKM pun masih terus disalurkan sampai dengan akhir tahun ini, yang per tanggal 30 Oktober 2020 telah disalurkan sebesar Rp21,97 triliun untuk 9,15 juta pelaku usaha.

Sementara bagi pekerja/buruh juga terus dicairkan bantuan subsidi upah (BSU) dari kas negara ke rekening Kementerian Ketenagakerjaan yang realisasinya telah mencapai sebesar Rp14,88 triliun untuk 12,40 juta orang pekerja/buruh, dengan penyalurannya didasarkan pada data BPJS Ketenagakerjaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper