Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stimulus Cair, Lonjakan Penumpang Pesawat Bisa Naik 44 Persen

Adapun, total penumpang khusus pada kuartal IV/2020 diperkirakan mencapai 5,6 juta. Jumlah itu naik drastis dibandingkan realisasi pada kuartal III/2020 sebesar 3,9 juta penumpang.
Sejumlah penumpang melakukan check-in di Terminal IA Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (17/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Sejumlah penumpang melakukan check-in di Terminal IA Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (17/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — PT Angkasa Pura II memperkirakan jumlah penumpang pesawat bakal naik sampai 44 persen pada akhir tahun.

Direktur Utama Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaludin mengatakan stimulus yang baru diberikan pemerintah akan berdampak positif bagi perseroan dan industri penerbangan. Pasalnya, stimulus itu berupa penghapusan biaya Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau Passenger Service Charge (PSC).

Oleh sebab itu, dia memperkirakan akan ada lonjakan sampai dengan 20 persen antara Oktober ke November. Kemudian, 44 persen antara November ke Desember.

Adapun, total penumpang khusus pada kuartal IV/2020 diperkirakan mencapai 5,6 juta. Jumlah itu naik drastis dibandingkan realisasi pada kuartal III/2020 sebesar 3,9 juta penumpang.

"Stimulus akan berdampak positif bagi kinerja kami. Maka kami akan coba tambah supply dan rencana penerbangan," katanya Sabtu (24/10/2020).

Sebagai informasi, pemerintah hanya memberikan stimulus pada 19 bandara saja. Adapun, Angkasa Pura II mendapatkan jatah bagi kelima bandara yang mereka kelola.

Misalnya adalah Bandara Soekarno Hatta, Bandara Halim Perdanakusuma dan Bandara Kualanamu. "Mulai Oktober ini akan ada perbaikan. Secara umum 5 bandar yg dapat stimulus berkontribusi atas proprosi 75 persen pergerakan penumpang dan 69 persen pergerakan aircraft," katanya.

Adapun sampai dengan akhir 2020, Muhammad menargetkan akan ada 25,70 juta penumpang dengan penerbangan sebanyak 276.664.

"Kami akan sinkronkan antara supply dan demand supaya frekuensi dan rute penerbangan bertambah," pungkas Bos Angkasa Pura II tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper