Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal III, Investasi Perumahan & Perkantoran Termasuk Tertinggi

Di tengah kondisi perekonomian yang masih tertekan pandemi corona, ternyata realisasi investasi di bidang properti termasuk yang paling tinggi, berdasarkan data BKPM pada Jumat (23/10/2020).
Jajaran gedung perkantoran di Jakarta/Bisnis/Abdurachman
Jajaran gedung perkantoran di Jakarta/Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Investasi di bidang perumahan, perkantoran, konstruksi, serta pergudangan dan kawasan industri termasuk yang tertinggi sepanjang kuartal III tahun ini.

Menurut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, investasi di bidang transportasi, gudang, dan telekomunikasi pada periode itu mencapai nilai Rp32,1 triliun.

Sementara itu, investasi sektor konstruksi pada kuartal III/2020 mencapai Rp23,2 triliun; sedangkan perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar Rp21,3 triliun.

Bahlil mengemukakan secara keseluruhan realisasi investasi pada kuartal III/2020 tercatat sebesar Rp209 triliun dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 295.387 orang.

Sebelumnya, pengamat dan praktisi bisnis properti memang mengungkapkan bahwa bidang perumahan merupakan subsektor properti yang paling diandalkan pengembang untuk bertahan di tengah pandemi corona yang menekan hampir semua lini bisnis.

Commercial and Business Development Director AKR Land Alvin Andronicus menuturkan untuk segmen peminat pembelian rumah hingga saat ini masih tinggi, khususnya di segmen end user dengan rentang harga di bawah Rp1 miliar.

"End user umumnya mencari harga yang masih murah meski berada di kawasan yang baru akan dibangun dengan harapan di kemudian hari didukung banyak fasilitas. Selain itu, yang penting harga rumah tersebut bisa diangsur dan uang mukanya," tuturnya.

Mendekati akhir 2020, kata Alvin, developer baru ataupun lama mulai berlomba menawarkan unit bangunan di kawasan baru.

Sementara itu, pengamat bisnis properti Ali Tranghanda mengemukakan pergerakan penjualan rumah pasar primer di Jakarta mulai terlihat meningkat sejak pertengahan Mei 2020. Beberapa promo dan penawaran menarik dari pihak pengembang membuat pasar bergerak naik.

"Ini juga memerlihatkan bahwa sebenarnya pasar perumahan primer di Ibu Kota masih menyimpan daya beli," tutur CEO Indonesia Property Watch (IPW) itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmad Fauzan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper