Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah Ambil Alih Rokan, Kontribusi Pertamina Capai 70 Persen

Kontribusi produksi minyak nasional PT Pertamina (Persero) bakal menjadi sebesar 70 persen setelah proses alih kelola Blok Rokan di Riau rampung.
Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati/Antara/Puspa Perwitasari
Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati/Antara/Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SSK Migas) menyebut kontribusi produksi minyak nasional PT Pertamina (Persero) bakal menjadi sebesar 70 persen setelah proses alih kelola Blok Rokan di Riau rampung.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto memaparkan pada saat ini saja Pertamina memiliki 41 wilayah kerja atau 21 persen dari total nasional 191 WK.

Ke-41 WK itu merupakan 36 WK konvensional dan 5 WK hidrokarbon nonkonvensional (HNK) dengan perincian 12 persen merupakan WK eksplorasi dan 31 persen merupakan WK eksploitasi. Selain itu, luas wilayah Pertamina saat ini adalah seluas 216.569 km2 atau 42 persen dari total nasional yakni seluas 515.652 km2.

Dari sisi produksi, minyak mentah yang dihasilakan Pertamina sebesar 41 persen dari total produksi nasional yakni 305.862 barel oil per day (BOPD) dari total produksi nasional 710.192 BOPD.

Sementara produksi gas Pertamina sebesar 34 persen dengan realisasi per September 2020 adalah 2.286 juta kaki kubik (MMSCFD) dari total produksi nasional 6.732 MMSCFD.

"Kalau Rokan masuk dari segi produksi Pertamina akan menguasai 70 persen produksi minyak nasional. Kita berharap Pertamina melaksanakan kegiatan eksplorasi yang agresif dan masif karena memang potensinya masih sangat besar," katanya dalam paparan kepada media, Jumat (23/10/2020).

Dwi mengatakan sebagai upaya menjaga produksi di Blok Rokan, pada masa transisi antara PT Chevron Pasific Indonesia dengan Pertamina perlu dioptimalkan investasinya.

Sampai dengan Juli 2021, CPI akan mengucurkan investasi senilai US$154 juta untuk pengeboran sumur pada 2020 yang akan meningkatkan produksi sebesar 500 BOPD dan 107 sumur pada 2021 dengan investasi US$143 juta untuk penambahan produksi sebesar 5.000 BOPD.

"Saat ini apa yang kita lakukan bagaimana kita bisa mengawal Blok Rokan sebaik-baiknya, kita bentuk tim transisi, pengajuan procurement list, terdapat 19 paket pengadaan barang dan jasa yang akan segera ditender dan lain-lain," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper