Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia dan Indonesia Jajaki Kemitraan Energi Baru Terbarukan

Pasokan energi di Indonesia dan Rusia selama ini memang masih didominasi oleh energi fosil.
Rangkaian kereta pengangkut minyak mentah, bahan bakar, dan gas cair dalam posisi miring di stasiun kereta Yanichkino, menuju ke kilang Gazprom Neft PJSC Moscow di Moskow, Rusia/Bloomberg-Andrei Rudakov
Rangkaian kereta pengangkut minyak mentah, bahan bakar, dan gas cair dalam posisi miring di stasiun kereta Yanichkino, menuju ke kilang Gazprom Neft PJSC Moscow di Moskow, Rusia/Bloomberg-Andrei Rudakov

Bisnis.com, LONDON — Wakil Duta Besar RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus Azis Nurwahyudi mengatakan bahwa Indonesia dan Rusia memiliki potensi besar di sektor energi karena didukung karakteristik konsumsi energi yang mirip.

Hal itu mengemuka pada webinar dengan tema "Memanfaatkan Potensi Kerja Sama Energi Indonesia-Rusia” yang diadakan Senin (21/9/2020) sebagai bagian dari rangkaian kegiatan 70 tahun hubungan Indonesia-Rusia.

Pensosbud KBRI Moskow Enjay Diana mengatakan bahwa sebanyak 85 peserta perwakilan dari pihak pemerintah, pelaku bisnis di sektor energi, serta akademisi Indonesia dan Rusia berpartisipasi pada webinar.

Pada kesempatan itu Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI Ngurah Swajaya mengatakan bahwa perlunya kolaborasi untuk mendorong diversifikasi pasokan energi sebagai kunci ketahanan dan kemandirian energi nasional dalam menghadapi ancaman pandemi Covid-19 dan kemungkinan disrupsi lain pada masa mendatang.

Pasokan energi di Indonesia dan Rusia selama ini memang masih didominasi oleh energi fosil.

“Penggunaan energi fosil yakni migas dan batu bara mencakup 69 persen konsumsi energi di Indonesia, hal ini serupa dengan Rusia di mana 7 persen konsumsi energi berasal dari gas dan batu bara,” ujar Dirjen Ngurah.

Presiden Business Russia Nonna Kagramanyan menjelaskan, “Rusia merupakan mitra yang tepat bagi Indonesia untuk pengembangan sumber energi alternatif dan energi terbarukan.”

Sementara itu, Kepala Indonesian Investment Promotion Center (IIPC) London Aditia Prasta menyatakan bahwa Indonesia memiliki kepentingan dalam pengembangan energi terbarukan.

“Indonesia saat ini memiliki target 23 persen energi baru dan terbarukan pada tahun 2025, sesuai dengan amanat rencana umum energi nasional,” ujarnya.

Direktur MKS Group Maxim Zargonov  sekaligus Presiden Asosiasi Pembangkit Tenaga Listrik Rusia memperkenalkan perusahaannya yang bergerak di sektor energi dan berpeluang untuk menjadi mitra bagi pengusaha-pengusaha sektor energi di Indonesia. MKS Group telah memiliki beberapa cabang di antaranya di Jerman, Kazakhstan, dan Uni Emirat Arab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Zufrizal
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper