Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kelola Terumbu Karang, KKP Himpun Data di Kalimantan

ndonesia bersama Monako dan Australia selaku Ketua Bersama ICRI berkomitmen untuk melindungi dan mengelola terumbu karang dari dampak buruk perubahan iklim dan membangun ketahanan terumbu karang.
 Karang ratusan tahun yang patah akibat kandasnya Kapal MV Caledonian Sky berbendera Bahama di perairan Raja Ampat, Papua Barat, Sabtu (4/3)./Antara
Karang ratusan tahun yang patah akibat kandasnya Kapal MV Caledonian Sky berbendera Bahama di perairan Raja Ampat, Papua Barat, Sabtu (4/3)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menghimpun data dan informasi terumbu karang di wilayah Kalimantan untuk memperkuat pengelolaan terumbu karang di kawasan perairan nasional.

Plt. Sekretaris Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Agus Dermawan, dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu, menyatakan hal itu sejalan dengan hasil resolusi International Coral Reef Initiative (ICRI) dan Rencana Aksi Nasional (RAN) Konservasi Karang di Indonesia 2017-2021.

Agus menegaskan Indonesia bersama Monako dan Australia selaku Ketua Bersama ICRI berkomitmen untuk melindungi dan mengelola terumbu karang dari dampak buruk perubahan iklim dan membangun ketahanan terumbu karang.

"ICRI mendorong 200 negara anggotanya untuk meningkatkan monitoring karang dan pelaporan di tingkat nasional dan regional. ICRI juga mendorong anggota dan mitranya untuk berkontribusi dalam pengamatan pemutihan karang termasuk data dan informasi lain yang relevan," ujar Agus, dikutip dari Antara, Sabtu (19/9/2020).

Sementara itu, Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut (KKHL) Andi Rusandi menyampaikan perairan Indonesia mempunyai daya lenting 41 persen dibandingkan negara lainnya yang berkisar 10 persen sehingga terumbu karang merupakan suatu kekuatan bagi Indonesia yang harus dikelola.

"Dari 2,5 juta hektar luas terumbu karang di Indonesia, sebanyak 1 juta hektar telah dilindungi melalui pembentukan kawasan konservasi perairan,” kata Andi.

Menurutnya, saat ini data mengenai terumbu karang masih kurang dan tidak berkelanjutan. Untuk itu, kerja sama pemerintah, LSM, perguruan tinggi dan mitra lainnya di seluruh Indonesia sangat diperlukan dalam penyusunan database karang Indonesia.

Ia juga menekankan pentingnya dibentuk jejaring pemantauan terumbu karang untuk mengatasi kompleksitas masalah pengelolaan terumbu karang, terutama untuk mengatasi permasalahan keterbatasan penelitian dan survei, data yang tersebar di banyak instansi, dan kejadian pemutihan karang massal di Indonesia.

Tak jauh berbeda, Kepala BPSPL Pontianak Getreda M. Hehanussa mengatakan upaya konservasi terumbu karang di Kalimantan perlu dilakukan secara bersama-sama.

Untuk itu, BPSPL Pontianak bersama pemangku kepentingan di Kalimantan tengah menghimpun data-data dan informasi terumbu karang di Kalimantan untuk dijadikan database terumbu karang Kalimantan.

"Buku database ini diharapkan dapat berguna bagi tingkat regional dan internasional," ujar Getreda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper