Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggaran PEN: Dana Perlindungan Sosial Bisa Membeludak Jadi Rp242 Triliun

Realisasi dana perlindungan sosial diperkirakan realisasi bisa mencapai 242,01 triliun dari pagu anggaran Rp203,9 triliun.
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menemui pekerja penerima subsidi gaji di Istana Merdeka, Jakarta (27/8/2020) - Youtube Sekretariat Presiden.
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menemui pekerja penerima subsidi gaji di Istana Merdeka, Jakarta (27/8/2020) - Youtube Sekretariat Presiden.

Bisnis.com, JAKARTA - Penyerapan anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) diyakini mencapai 100% atau mencapai target pagu Rp695,2 triliun.

Namun demikian, diperkirakan terjadi peningkatan anggaran perlindungan sosial dari pagu Rp203,9 triliun menjadi Rp242,01 triliun.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pencairan anggaran PEN telah mencapai Rp254,4 triliun atau 36,6% dari pagu sebesar Rp695,2 triliun.

"Potensi penyerapan sampai akhir tahun 2020 akan optimal di angka 100%," paparnya, Jumat (18/9/2020).

Anggaran PEN tersebut akan digunakan untuk 6 alokasi, yakni kesehatan, perlindungan sosial, sektoral dan Pemda, UMKM, pembiayaan korporasi, dan insentif usaha.

Sampai akhir 2020, anggaran kesehatan dari Rp87,55 triliun diperkirakan realisasinya bisa mencapai Rp84,02 triliun. Adapun, realisasi dana perlindungan sosial diperkirakan realisasi bisa mencapai 242,01 triliun dari pagu anggaran Rp203,9 triliun

Sektoral Pemda diperkirakan dari Rp106,11 triliun akan terealisasi Rp71, 54 triliun, kemudian UMKM dari anggaran Rp123,4 triliun diperkirakan akan sedikit meningkat sebesar Rp128,05 triliun. Sementara itu, untuk pembiayaan korporasi dari Rp53,6 triliun itu diperkirakan sebesar Rp49,05 triliun.

"Dari total Pagu anggaran Rp 695,2 triliun realisasinya bisa mencapai 100% dengan komposisi realokasi pada 6 kelompok kegiatan," tukas Airlangga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper