Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ahok Temui Erick Thohir, Curhat Soal BUMN

Ahok menyampaikan saran dan kritik terhadap Kementerian BUMN diterima dengan baik oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memberikan keterangan kepada wartawan usai penerbitan buku Panggil Aku BTP: Perjalanan Psikologi Ahok Selama di Mako Brimob./Gloria FK Lawi
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memberikan keterangan kepada wartawan usai penerbitan buku Panggil Aku BTP: Perjalanan Psikologi Ahok Selama di Mako Brimob./Gloria FK Lawi

Bisnis.com, JAKARTA - Komisaris PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama menyambangi kantor Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir hari ini.

Setelah banyak menyampaikan kritikan terhadap BUMN di akun youtube POIN, Ahok kini menyampaikan langsung kepada sang menteri.

Hal itu terlihat dari unggahan Ahok pada akun instagramnya @basukibtp yang berfoto dengan Menteri BUMN Erick Thohir.

"Tadi habis bertemu dengan Menteri BUMN. Kritik dan saran yang saya sampaikan, diterima dengan baik oleh Pak Erick. Dan saya juga akan menjaga pesan Pak Erick, untuk menjaga soliditas teamwork dan terus melakukan transformasi BUMN," tulisnya dalam unggahan instagramnya, Kamis (17/9/2020).

Sebelumnya, kritikan Ahok tentang Pertamina di akun youtube POIN sempat ramai diperbincangkan.Video yang diunggah 2 hari lalu itu kini telah ditonton sebanyak 1,5 juta kali tonton dan mendapatkan 223.000 likes.

Dalam konten tersebut, Ahok mengungkapkan berbagai hal terkait dengan manajemen Pertamina, mulai dari urusan ganti jabatan, persoalan gaji, hingga utang perseroan.

Dalam video tersebut, Ahok berpendapat perlu ada super holding superholding yang menaungi induk perusahaan pelat merah yang ada, seperti Temasek Singapura. Perusahaan yang didirikan pada 1974 memiliki portofolio investasi Sin$306 miliar per Maret 2020 atau setara Rp3.337 triliun.

“Kementerian BUMN harus dibubarkan sebelum Pak Jokowi turun. Kita harus ada semacam Indonesia Incorporation macam Temasek,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper