Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PSBB Gerus Kepercayaan Investor, Target Investasi RI Tertunda Tahun Depan?

Kembali diterapkannya PSBB akibat pandemi Covid-19 yang tak kunjung rampung diperkirakan kian menggerus kepercayaan diri para calon investor.
Ketua Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia Hariyadi Sukamdani menjawab pertanyaan wartawan seusai memberikan keterangan pers mengenai dampak virus corona pada sektor pariwisata, di Jakarta, Kamis (12/3/2020). Bisnis/Triawanda Tirta Aditya
Ketua Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia Hariyadi Sukamdani menjawab pertanyaan wartawan seusai memberikan keterangan pers mengenai dampak virus corona pada sektor pariwisata, di Jakarta, Kamis (12/3/2020). Bisnis/Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA -- Pelaku usaha memprediksi mayoritas investasi yang ditargetkan terealisasi pada 2020 akan tertunda hingga tahun depan.

Pasalnya, kembali diterapkannya PSBB akibat pandemi Covid-19 yang tak kunjung rampung kian menggerus kepercayaan diri para calon investor.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B. Sukamdani menilai hal tersebut akan mengerem keinginan para calon investor. Menurutnya mereka akan lebih mengutamakan pertimbangan lain untuk menanamkan modalnya di Tanah Air.

"Pengusaha itu selalu melihat prospek. Kalaupun mereka punya ekuitas, hal tersebut akan dialokasikan sebagai dana cadangan untuk menjaga arus kas perusahaan. Jika demikian, maka mayoritas bakal investasi di Indonesia harus ditunda tahun depan," kata Hariyadi kepada Bisnis, Senin (14/9/2020).

Menurut Hariyadi, pemerintah perlu melakukan koordinasi dengan calon investor terkait dengan penempatan tenaga kerja sebagai upaya menyiapkan diri untuk menyambut pemulihan yang diprediksi terjadi tahun depan.

Pelatihan angkatan kerja di dalam program Kartu Prakerja, lanjutnya, mesti dikoordinasikan dengan calon investor guna memastikan penempatan tenaga kerja.

"Jangan sampai karena tidak dilibatkan, calon investor dan pemerintah malah jalan sendiri-sendiri dalam perekrutan tenaga kerja," ucap Hariyadi.

Pasalnya, jika target investasi dan penyerapan tenaga kerja tersebut meleset hingga tahun depan, maka akan mengakibatkan pelemahan daya beli sehingga mengerem proses pemulihan pertumbuhan ekonomi.

"Kami khawatir kalau begitu terus, maka otomatis pertumbuhan ekonomi minusnya agak lama," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper