Bisnis.com, JAKARTA - PT SiCepat Ekspres Indonesia mengungkapkan ekspansi bisnisnya terus berlangsung di tengah pandemi Covid-19 dengan target total 1.000 cabang di seluruh Indonesia.
Chief Marketing Officer (CMO) SiCepat Ekspres Wiwin Dewi Herawati mengatakan walaupun menghadapi pandemi Covid-19, langkah belanja modalnya tetap dilaksanakan.
"Untuk SiCepat ekspansi tetap berjalan, bulan ini sudah dimulai untuk pembukaan 54 cabang, karena menghadapi beberapa kampanye e-commerce akhir tahun dan lonjakan transaksi online di masa pandemi ini," jelasnya kepada Bisnis.com, Rabu (9/9/2020).
Dia menyebut rencananya, penambahan cabang di seluruh Indonesia total akan ada 1.000 cabang hingga akhir tahun. Adapun, penambahan sejak awal tahun sudah mencapai 128 cabang.
Selama masa pandemi Covid-19, banyak masyarakat yang lebih senang berbelanja melalui online, pun pelaku usaha mulai beralih ke ranah digita. Kondisi ini tentu saja berdampak pada industri jasa pengiriman, salah satunya SiCepat Ekspres.
The Kim Hai, Chief Executive Officer SiCepat Ekspres mengatakan, pada semester I tahun ini, pihaknya telah melayani pengiriman paket hingga 850 ribu paket per harinya. Memasuki semester kedua, paket pengirimannya pun melonjak sekitar 10 persen, bahkan di bulan Agustus ini, pengiriman tembus 1 juta paket per harinya.
Baca Juga
“Pada semester I/2020 kita sudah melayani pengiriman paket hingga 850.000 paket perharinya dan pada bulan Agustus ini SiCepat telah melayani pengiriman paket mencapai 1 juta paket perhari,” ujarnya.
Menurut The Kim Hai, pencapaian target 1 juta paket per hari tak lepas dari berbagai produk yang diluncurkan SiCepat yang ternyata sangat diminati oleh masyarakat yang berbelanja melalui marketplace maupun e-commerce.
“Produk HaLu [Harga Mulai Lima Ribu] menjadi salah satu yang diminati oleh masyarakat, didukung layanan dan infrastruktur yang kuat, sehingga service level agreement [SLA] yang ditentukan dapat terpenuhi dengan tingkat rata-rata keberhasilan pengiriman mencapai 97 persen setiap bulannya,” tutur The Kim Hai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
