Bisnis.com, JAKARTA - Asean National Tourism Organization (NTO) mencatat penurunan jumlah turis internasional ke Asean hingga 23 persen sepanjang kuartal I/2020 atau ketika wabah Covid-19 melanda. Kendati begitu, pariwisata diyakini akan menjadi sektor yang paling cepat pulis setelah pandemi berarkhir.
Undersecretary Department of Tourism Filipina Benito C. Bengzon Jr. mengatakan mengatakan penurunan jumlah kedatangan turis juga diikuti dengan pengurangan pendapatan dari sektor ini hingga 36 persen.
"Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand mengalami penurunan 23 - 25 persen. Sementara Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, dan Vietnam turun lebih dari 25 persen pada kuartal I," paparnya dalam webinar Asean - Korea Toursim, Selasa (8/9/2020).
Untuk memitigasi dampak Covid-19 terhadap pariwisata, anggota Asean telah mengimplementasikan kebijakan fiskal dan non fiskal, di antaranya adalah penangguhan pajak dan biaya lainnya, pemberian soft loan dan bantuan keuangan untuk UMKM dan masyarakat yang kehilangan pekerjaan, serta program pengembangan kapasitas.
"Untuk melanjutkan pegerakan industri pariwisata dan mempromsoikan pemulihan ekonomi, Asean menekankan pada skema travel bubble atau travel corridor dan pasar lain yang aksesibel," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Secretary General Asean Korea Centre Lee Hyuk mengajak anggota Asean bekerja sama dengan Korea Selatan seiring tingginya minat orang Korea mengunjungi Asean.
Dia menyebutkan, lebih dari 10 juta orang Korea Selatan sudah mengunjungi Asean hingga akhir tahun lalu. Dia menyadari, pariwisata menjadi pilar ekonomi utama bagi Asean dengan kontribusi hingga 12 persen dari total GDP dan 15 persen pada total ekonominya.
"Ketika Covid-19 pergi, industri pariwisata akan menjadi yang paling cepat rebound, dalam konteks hubungan Asean - Korea Selatan. Banyak orang Korea akan membuat Asean menjadi destinasi selanjutnya
Dia menilai Asean relatif telah menghadapi Covid-19 dengan baik. Selain itu, kebudayaan, masyarakat, dan makanan Asean sangat menarik bagi warga Korea.
"Tapi kita tidak hanya menunggu Covid-19 berlalu, kita harus bermitra melalui kerja sama dan pertukaran di area pariwisata," lanjutnya.