Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Developer Perumahan Terbesar di China Banting Harga 30 Persen

Perang harga properti terutama di subsektor perumahan dimulai, ditandai dengan pemberian diskon
Pengendara motor melintasi jalan di dekat bangunan hunian yang sedang dibangun di Ningde, Provinsi Fujian, China./Bloomberg/Qilai Shen
Pengendara motor melintasi jalan di dekat bangunan hunian yang sedang dibangun di Ningde, Provinsi Fujian, China./Bloomberg/Qilai Shen

Bisnis.com, JAKARTA – China Evergrande, developer perumahan terbesar di negara itu, memangkas 30 persen dari harga setiap proyek real estat selama sebulan.

Itu menjadi langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dapat memicu serentetan diskon kompetitif, karena pengembang yang kekurangan uang meningkatkan penjualan demi mengumpulkan uang tunai di pasar yang melambat.

Pengembang yang berbasis di Shenzhen, didirikan dan dipimpin oleh pengusaha terkaya ketiga di China Hui Ka-yan, memulai kampanye penjualan selama sebulan pada 7 September.

Perusahaan tersebut bertujuan menjual 200 miliar yuan (US$29 miliar) properti selama periode tersebut, menurut seorang pejabat Evergrande yang menolak disebutkan namanya.

Pengembang China berada di bawah tekanan luar biasa untuk mengumpulkan uang tunai guna membayar 360 miliar yuan dalam pembayaran obligasi agregat yang jatuh tempo tahun ini, menurut data Beike.

“Kampanye nasional Evergrande menandakan perang harga di pasar perumahan China tahun ini telah dimulai,” kata Yan Yuejin, Direktur Institut Penelitian dan Pengembangan E-house China yang berbasis di Shanghai, pada Senin (7/9/2020).

Pengembang, lanjutnya, menghadapi tekanan penurunan yang sangat besar, termasuk menumpuk rumah yang tidak terjual karena wabah Covid-19, berbagai tindakan pengetatan penjualan rumah oleh pemerintah daerah, dan yang terpenting seruan pemerintah pusat baru-baru ini untuk menghapus utang.

“Mereka memiliki kebutuhan mendesak untuk menjual rumah dan pemotongan harga jelas merupakan cara yang efektif," ujar Yan.

Didirikan pada 1996 oleh Hui, juga dikenal sebagai Xu Jiayin di daratan, Evergrande memiliki 13 obligasi senilai total US$19 miliar antara 2021 dan 2025, termasuk berbagai obligasi euro-dolar, dan instrumen euro-non dolar, menurut data Bloomberg.

Pengembang tersebut juga memiliki pinjaman berjangka sebesar HK$8 miliar yang jatuh tempo pada 30 November tahun ini.

Evergrande membukukan penjualan 450,62 miliar yuan properti dalam 8 bulan pertama 2020, terlambat memenuhi target penjualan internal 800 miliar yuan tahun ini, karena konsumsi dan penjualan ritel China tersendat akibat pandemi virus corona dan prospek pekerjaan yang ekspornya meredup di tengah perang perdagangan AS-China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : South China Morning Post & Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper