Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Citilink Indonesia Pesimistis Jumlah Penumpang Bisa Normal Akhir 2020

Citilink Indonesia memperkirakan jumlah penumpang masih belum kembali normal pada akhir tahun ini.
Aktifitas penerbangan di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (26/2/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone
Aktifitas penerbangan di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (26/2/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - Citilink Indonesia memperkirakan hingga akhir tahun ini jumlah penumpang pesawat udara domestik tahun ini belum kembali ke level sebelum pandemi dengan sejumlah indikator seperti perkembangan kebijakan pemerintah sehubungan dengan penanganan pandemi serta prediksi berbagai lembaga riset.

Direktur Utama Citilink Juliandra Nurtjahjo mengatakan masih memonitor pergerakan tingkat penerbangan akibat pandemi ini. Anak Usaha Garuda Indonesia tersebut fokus melayani kebutuhan perjalanan di rute domestik. Sementara itu, khusus untuk penerbangan internasional Citilink belum melihat negara tujuan terbang akan membuka koridor udara mereka.

“Tren penerbangan domestik diperkirakan akan membaik jauh lebih cepat dibandingkan dengan penerbangan Internasional. Namun demikian memperhatikan perkembangan kebijakan Pemerintah sehubungan dengan penanganan pandemi. dan prediksi berbagai lembaga riset, Citilink berkesimpulan bahwa volume jumlah penumpang pesawat udara Domestik tahun ini belum akan kembali ke masa sebelum pandemi,” jelasnya, Kamis (3/9/2020).

Selain itu ditambah dengan kebijakan pemerintah yang membatasi kapasitas isi pesawat, maka volume bisnis yang dapat ditangkap perseroan akan sangat terbatas pada tahun ini.

Untuk itu, maskapai bertarif hemat tersebut harus melakukan upaya lain untuk menjaga kelangsungan dari sisi biaya. Terkait hal ini, manajemen volume produksi dan upaya efisiensi yang disiplin di segala bidang akan menjadi prioritas untuk menekan biaya secara umum.

Upaya lain yang juga penting adalah mencari sumber pendapatan lain di luar pendapatan dari penumpang, seperti kargo. Menurunnya volume perjalanan masyarakat, ternyata berbanding terbalik dengan trend cargo. Di masa pandemi ini terjadi kenaikan demand cargo seiring kenaikan volume transaksi e-commerce.

“Untuk mengantisipasi trend ini, Citilink telah melakukan konversi salah satu pesawat menjadi pesawat khusus angkutan kargo (freighter) dan tengah mengkaji untuk menambah kapasitas penerbangan kargo ini karena trend cargo yang terus menaik,”tekannya.

Berdasarkan data yang dimiliki Citilink total penumpang pada periode Mei sampai Juli mengalami penurunan sebesar 87 persen dan penurunan rata-rata keterisian penumpang mencapai 53 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019.

Selain itu data ini diambil dari volume produksi yang sudah jauh lebih rendah dibandingkan dengan pada tahun lalu, yaitu rata-rata sebesar 33 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper