Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alokasikan Rp1,2 Triliun, Kementerian PUPR Perluas Program Padat Karya

padat karya tunai  dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan warga setempat sebagai pelaku pembangunan
Kepala BBPJN Sumsel Kgs Syaiful Anwar (tengah) meninjau revitalisasi drainase dengan skema padat karya. bisnis-dinda wulandari
Kepala BBPJN Sumsel Kgs Syaiful Anwar (tengah) meninjau revitalisasi drainase dengan skema padat karya. bisnis-dinda wulandari

Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) memperluas Program Padat Karya Tunai (PKT) dengan total anggaran Rp1,2 triliun. Perluasan program PKT itu mencakup pekerjaan revitalisasi drainase jalan nasional sepanjang 5.000 Km dan pengadaan material tambalan cepat mantap (CPHMA).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, program  padat karya tunai  dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan warga setempat sebagai pelaku pembangunan. Secara khusus infrastruktur  yang dibangun berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi. Program ini diharapkan dapat menyerap tenaga kerja sekitar 28.000 orang dalam 3 bulan.

“Selain untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa atau pelosok. Pola pelaksanaan PKT nanti juga harus memperhatikan protokol physical & social distancing untuk pencegahan penyebaran Covid-19,” ujarnya dalam keterangan pers, Sabtu (29/8/2020).

Basuki menjelaskan total anggaran untuk revitalisasi drainase jalan nasional dengan skema PKT sebesar Rp 1 triliun yang tersebar di 34 Provinsi. Alokasi anggaran tersebut dibagi untuk revitalisasi saluran drainase jalan nasional di Wilayah Barat (Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan) sebesar Rp587 miliar dan Rp413 miliar untuk di Wilayah Timur (Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Papua).

Data Direktorat Jenderal Bina Marga merinci, sebaran pelaksanaan program padat karya revitalisasi drainase jalan nasional di Sumatra sepanjang 1.668 Km dengan alokasi anggaran Rp309 miliar.

Untuk pulau Jawa dan Bali akan dikerjakan sepanjang 773 Km dengan anggaran sebesar Rp 154 miliar, sementara untuk pulau Kalimantan akan mencakup revitalisasi drainase sepanjang 807 Km dengan anggaran Rp124 miliar.

Pekerjaan serupa juga dilakukan pada Kepulauan Nusa Tenggara dengan target revitalisasi drainase sepanjang 341 Km dengan anggaran Rp71 miliar.

Di pulau Sulawesi akan dikerjakan 953 Km dengan anggaran Rp189 miliar, dan di kepulauan Maluku yang dikerjakan sepanjang 230 Km dengan anggaran Rp 70 miliar. Terakhir di Papua akan dilakukan revitalisasi drainase 225 Km dengan anggaran Rp81 miliar.

Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian mengatakan, pekerjaan padat karya mendukung pemulihan ekonomi nasional ini fokus pada penanganan drainase jalan yang sudah hilang akibat sedimentasi.

"Kami buatkan kembali, yang sudah mampet salurannya kita jebol lagi. Anggaran sebenarnya sampai Desember 2020, namun kita konsentrasikan di bulan Agustus dan September 2020 ini agar lebih cepat selesai,” terang Hedy.

Perluasan cakupan program PKT Kementerian PUPR juga dilaksanakan untuk pengadaan material tambalan cepat mantap (CPHMA) sebanyak 100.000 ton dengan anggaran Rp200 miliar untuk 34 Provinsi. Rinciannya, sebesar Rp114 miliar untuk di Wilayah Barat (Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan) atau 56.489 ton dan Rp86 miliar untuk di Wilayah Timur (Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Papua) sebanyak 43.511 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Thomas Mola
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper