Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penanganan Covid-19, BPOM Raih 2 Penghargaan Pelayanan Publik

Komitmen dan inovasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam percepatan penanganan Covid-19 diapresiasi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito./Istimewa
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Komitmen dan inovasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam percepatan penanganan Covid-19 diapresiasi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).

Badan itu masuk Top 21 Inovasi Pelayanan Publik Penanganan Covid-19 yang diumumkan oleh Deputi Bidang Penelitian Publik Kementerian PAN-RB, Diah Natalisa.

“Badan POM adalah salah satu lembaga pemerintah yang terus berkomitmen dalam percepatan penanganan Covid-19. Baik secara langsung terkait dengan proses penanganannya seperti pengujian sampel Covid-19, maupun secara tidak langsung seperti berbagai pemberian materi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi secara online dan melalui media sosial,” kata Diah Natalisa, Jumat (28/8/2020).

Badan POM meraih dua penghargaan atas dua inovasi pelayanan publik. Pertama, pemanfaatan minuman keras cap tikus sebagai bahan baku pembuatan hand sanitizer. Kedua, pengujian spesimen Covid-19 di laboratorium Biohazard Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional.

Dia mengatakan, penilaian inovasi ini adalah bentuk apresiasi terhadap inovator yang telah melakukan inovasi dan menyebarluaskan praktik baik inovasi sehingga menjadi inspirasi bagi yang lain. Sekaligus menjawab panggilan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) kepada inovator di seluruh dunia untuk memperlihatkan praktik inovatif dalam penanganan Covid-19.

Diah Natalisa menambahkan, apa yang sudah dilakukan melalui inovasi-inovasi ini sangat mulia dan luar biasa karena penanganan Covid-19 memang tidak bisa dilakukan sendiri. Dengan berbagai inovasi ini, diharapkan dapat memacu seluruh pihak untuk terus berkontribusi dalam memutus mata rantai penyebaran agar pandemi dapat segera berakhir.

"Sebagai tindak lanjut, akan dilakukan penyerahan penghargaan secara langsung oleh Presiden RI kepada para inovator dari top 21 inovasi terpilih yang dijadwalkan dalam waktu sesegera mungkin,” kata Diah.

Menurutnta, penghimpunan inovasi ini sendiri bertujuan untuk mendapat basis data inovasi penanganan Covid-19, sehingga bisa menjadi pembelajaran dan sarana berbagi pengetahuan pada level nasional maupun internasional.

Upaya penghimpunan, tuturnya, telah dilakukan sejak dua bulan lalu melalui dua cara, yaitu pencarian melalui media sosial dan dengan mengumumkan kepada instansi pemerintah, lembaga masyarakat, dan perorangan untuk mendaftarkan inovasinya melalui aplikasi Jaringan Inovasi Pelayanan Publik Nasional (JIPPNAS). Kategori dalam apresiasi ini dibagi menjadi tiga, yakni cepat tanggap, pengetahuan publik, dan ketangguhan massal.

Hingga 30 Juni 2020, sebanyak 1.635 inovasi berhasil dihimpun dari 7 klaster peserta, yaitu kementerian/lembaga, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, pemerintah kota, perguruan tinggi, perusahaan swasta, dan masyarakat sipil.

Selanjutnya, inovasi tersebut melalui tahapan verifikasi dan penilaian dengan beberapa kriteria, yaitu memiliki kebaruan, bermanfaat, efektif, dan dapat ditransfer/direplikasi oleh pihak lain. Hingga akhirnya diperoleh top 3 inovasi dari masing-masing klaster.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper