Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siap-Siap, 29 Perusahaan Taiwan Berpeluang Relokasi ke Indonesia

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat telah ada tujuh perusahaan asing yang memastikan akan memindahkan basis produksi dari China ke Indonesia
kawasan industri./Bisnis.com
kawasan industri./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA -- Sebanyak 29 perusahaan asal Taiwan berpeluang memindahkan basis produksinya ke Indonesia sebagai langkah diversifikasi basis kegiatan industri.

Puluhan perusahaan ini menjadi segelintir dari 119 perusahaan yang teridentifikasi digaet untuk merelokasi pabrik ke Tanah Air.

“Dari 119 perusahaan asing yang berpeluang merelokasi pabrik ke Indonesia, 29 di antaranya berasal dari Taiwan,” kata Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Ikmal Lukman dalam diskusi virtual mengenai prospek kerja sama Indonesia-Taiwan, Kamis (27/8/2020).

Ikmal menyebutkan potensi investasi dari 119 perusahaan ini mencapai US$41,39 miliar atau setara Rp608 triliun. Jika perpindahan pabrik tersebut terealisasi, total tenaga kerja domestik yang bisa terserap mencapai 162.000 orang.

Ikmal mencatat sejauh ini telah ada tujuh perusahaan asing yang memastikan akan memindahkan basis produksi dari China ke Indonesia usai kegiatan manufaktur di Negeri Panda sempat terganggu karena Covid-19.

Dari ketujuh perusahaan tersebut, dua di antaranya adalah perusahaan asal Taiwan yakni Meiloon dan Kenda.

“Meiloon telah memulai kegiatan konstruksi [pabrik] di Subang, Jawa Barat. Saya sempat bertemu dengan Presiden Direktur Meiloon dan dia menyatakan niatnya untuk mengajak perusahaan Taiwan lain memindahkan pabrik ke Indonesia,” kata Ikmal.

Meiloon Industrial Co Ltd. resmi merealisasikan merealisasikan komitmen relokasi dari China pada Juli lalu. Raksasa elektronik itu berinvestasi dengan nilai US$90 juta dan bergerak di kegiatan produksi speaker dan audio elektronik.

Sementara itu, Kenda Tire yang bergerak pada produksi ban dikabarkan telah menyatakan komitmen memindahkan pabrik dari Shenzen, China ke Indonesia. Sebelum pandemi, perusahaan tersebut telah beroperasi sejak 2015 di Serang, Banten.

Ikmal mengemukakan bahwa Indonesia banyak belajar dari kegagalan menggaet investasi dari relokasi pabrik yang terjadi sejak Perang Dagang Amerika Serikat-China bermula dua tahun lalu.

Dia mencatat sejak saat itu terdapat 33 perusahaan asing yang memindahkan basis produksi dari China demi menghindari bea masuk tambahan dari AS. Sayangnya dari 33 perusahaan tersebut, tak satu pun yang masuk ke Indonesia.

“Dari 33 perusahaan tersebut, 24 perusahaan relokasi ke Vietnam. Sisanya ke Thailand atau Filipina. Tidak satu pun ke Indonesia. Oleh karena itu kami membenahi hal ini, dari sisi perizinan dan kendala lahan yang mahal dengan menyiapkan kawasan industri,” terangnya. 

Sebelum pandemi, perusahaan Taiwan amat menggantungkan aktivitas produksinya di China. Dalam lima tahun terakhir sampai semester 1 2020, sekitar 42 persen investasi Taiwan diarahkan ke China dengan nilai US$43,12 miliar.

Sementara itu, Indonesia menempati peringkat kelima dengan nilai investasi sebesar US$2,05 miliar atau 2 persen dari total investasi Taiwan di berbagai negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper