Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Online Jadi Tulang Punggung Pengusaha Lokal saat Pandemi Covid-19

Tidak sedikit pelaku usaha yang kini menjadikan penjualan online sebagai tulang punggung
Karyawan beraktivitas di dekat logo Tokopedia di Jakarta, Selasa (28/1). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktivitas di dekat logo Tokopedia di Jakarta, Selasa (28/1). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah pandemi Covid-19, para pengusaha harus cepat beradaptasi dengan memanfaatkan penjualan secara online. Tidak sedikit pengusaha menjadikan penjualan online sebagai tulang punggung.

Salah satunya Omar Karim Prawiranegara, pemilik Dua Coffee saat berbincang pada Tokopedia Play Fest yang digelar dalam rangka perayaan HUT ke-11 Tokopedia, sekaligus memperingati HUT ke-75 Republik Indonesia.

Sebagai pengusaha, dia harus bergerak cepat untuk beradaptasi. Apalagi, pada masa awal pandemi pemerintah menerapkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), penjualan secara offline kian tergerus.

"Dalam kondisi ini kami tidak bisa hanya tinggal diam, kami terus berinovasi menghadirkan produk makanan siap saji dan camilan, hingga membuat kopi literan. Semua kami jual secara online. Sekitar 80 persen penjualan produk Dua Coffee, seperti biji kopi hingga kopi literan, datang dari Tokopedia," ujarnya dalam talkshow daring bertema ‘Find Your New Spirit During a Pandemic’, Senin (17/8/2020).

Selain Omar, Dewanti Amalia Artasari, pemilik Dewa Collection Bali, mengungkapkan hal yang sama. Sejak 3 tahun silam, bisnis kerajinan benang untuk dekorasi rumah yang dikembangkannya memiliki toko offline.

Namun, harus tutup karena pandemic Covid-19, sehingga otomatis semua penjualan hanya bisa dilakukan melalui online. Beruntung, Amalia sudah mendaftarkan bisnisnya ke dalam plarform e-commerce Tokopedia.

“Di tengah situasi pandemi Covid-19 ini, platform digital Tokopedia yang sangat membantu pegiat usaha lokal seperti kami dalam mempertahankan bisnis,” ujarnya.

Dia bahkan harus menambah karyawan untuk memenuhi lonjakan pesanan online di tengah pandemi, yang mencapai lebih dari 5 kali lipat.

Amalia kini mempekerjakan lebih dari 30 perajin benang dan terus berharap bisa membuka lapangan pekerjaan lebih banyak.

Dalam kesempatan yang sama, Ucok selaku pendiri Jakcloth mengatakan bahwa agenda  tahunan Jakcloth ditiadakan.

"Dari 28 kota, baru 2 kota yang sudah berjalan karena jadwalnya yang sebelum pandemic, sedangkan sebanyak 26 lokasi lainnya harus dibatalkan," tuturnya.

Saat pandemi Covid-19, Jakcloth mengakselerasi adopsi platform digital Tokopedia untuk tetap beroperasi sekaligus mengangkat perekonomian industri fesyen lokal. Pihaknya lantas menggandeng Tokopedia untuk menggelar bazar fesyen lokal virtual di Tokopedia.

Ucok berharap kolaborasi antara bisnis offline dan online seperti bisa membantu membangkitkan perekonomian Indonesia, salah satunya lewat industri fesyen lokal.

Sementara itu, VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak, menyatakan bahwa pihaknya terus konsisten memberi panggung luas bagi para pegiat usaha lokal, salah satunya melalui Tokopedia Play Fest.

"Kami ingin lebih banyak lagi masyarakat yang bangga buatan Indonesia. Kami juga berharap semakin banyak UMKM yang tergerak memanfaatkan teknologi demi mempertahankan bisnis sekaligus berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi yang saat ini terdampak pandemi,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dewi Andriani
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper