Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penerbangan Lesu, Ini Rahasia Bos Garuda Indonesia Tetap Optimistis

Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra membeberkan beberapa hal yang bisa membangkitkan optimisme di tengah kondisi industri penerbangan lesu akibat Covid-19.
Dirut PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra (kiri) dengan Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah (kanan) di sela-sela audiensi membahas tentang peluang kerja sama di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Makassar, Selasa (4/8/2020) malam. ANTARA
Dirut PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra (kiri) dengan Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah (kanan) di sela-sela audiensi membahas tentang peluang kerja sama di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Makassar, Selasa (4/8/2020) malam. ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA – PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) menyampaikan sampai saat ini terdapat sejumlah optimisme yang mampu membangkitkan harapan di tengah penyelesaian Covid-19.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menuturkan landasan optimisme tersebut di antaranya dengan jumlah penumpang yang mulai meningkat. Selain itu, pembicaraan dengan kementerian BUMN terkait dana talangan yang dikucurkan dan persoalan penerbangan lainnya berjalan dengan kooperatif, serta pendapatan dari sisi kargo yang menunjukkan pertumbuhan positif dengan mulai meluncurkan KirimAja.

Irfan memaparkan kinerja Garuda mengalami titik keterpurukan pada Mei 2020 ketika penumpang dan pendapatannya berada di bawah 10 persen dibandingkan dengan kondisi normal. Namun, dengan upaya untuk menciptakan ekosistem bersama dengan regulator mampu untuk menciptakan peraturan yang lebih kondusif bagi maskapai.

“Kami juga terus komunikasi dengan masyarakat hari ini bisa kami bilang sudah 28 persen dibandingkan sebelum Covid-19 basisnya. Rasanya dengan 28 persen saat ini. Kami optimis peningkatannya berjalan cepat. Sebelum akhir tahun mungkin bisa 50 persen,” jelasnya, Kamis (13/8/2020).

Menurut Irfan kendati dari sisi finansial maskapai belum membaik tetapi perkembangan di lapangan secara harian menunjukkan pergerakan. Selain itu, dalam kondisi pandemi, angin segar mulai muncul ke permukaan dengan kabar penemuan vaksin.

Irfan menilai dengan rencana ke depan mulai diproduksinya vaksin secara massal akan mendorong lebih banyak masyarakat untuk bepergian. Maskapai juga terus membuka komunikasi dengan para pimpinan daerah untuk menggalang citra positif angkutan udara.

Sementara itu, untuk keluar menghadapi tekanan Covid-19, saat ini pemerintah dan maskapai akan tetap mengkampanyekan terbang aman dan nyaman dengan segala cara termasuk membuat tarif promosi yang diperlukan.

Saat ini dalam situasi pasar yang saat ini tidak mendukung untuk industri penerbangan global, maskapai pelat merah tersebut mengambil momentum ini sebagai momentum perbaikan jangka panjang untuk proses rekonsiliasi dengan pihak-pihak dan stakeholders terkait bisnis.

Menurut maskapai dengan jenis layanan penuh tersebut, dengan perbaikan jangka panjang khususnya pada perbaikan struktur biaya, mitigasi atas resiko penundaan pembayaran kembali di masa yang akan datang dapat dikelola dengan lebih baik.

Perseroan pada saat ini sedang memproses dana pinjaman dari Pemerintah yang disetujui oleh Komisi VI DPR senilai Rp8,5 triliun. Garuda perlu secepatnya merealisasikan kewajiban pembayaran biaya-biaya operasional yang selama ini sudah tertunda sebagai akibat dari kondisi Pandemi Covid-19 dengan upaya diskusi kepada pihak Bank Himbara untuk mendapatkan bridging loan atau dana talangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper