Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Blue Bird Tunda Beli 200 Mobil Listrik

Blue Bird memutuskan untuk menunda pembelian 200 mobil listrik hingga 2021 karena sedang melakukan pengetatan dan penyesuaian keuangan.
Pengemudi mengisi daya taksi listrik Bluebird di sela-sela peluncurannya di Jakarta, Senin (22/4/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Pengemudi mengisi daya taksi listrik Bluebird di sela-sela peluncurannya di Jakarta, Senin (22/4/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Blue Bird Tbk. (BIRD) tunda pembelian 200 unit kendaraan listrik untuk memenuhi armadanya karena pandemi Covid-19. Rencana awal 200 unit ini dibeli pada 2020, akhirnya diundur menjadi 2021.

Electronic Vehicle Project Leader Blue Bird Prayoga Wiradisuria mengatakan rencana pengadaan lanjutannya ditunda karena Covid-19 mengharuskan ada pengetatan dan penyesuaian keuangan.

"Kami postpone belanja modal tahun ini jadi tahun depan gara-gara Covid-19. Saat ini kami ada reguler taksi 25 unit ke depan, kami akan ambil 200 unit lagi EV tipenya MPV, modelnya belum bisa sebutkan," jelasnya, Rabu (12/8/2020).

Dia menuturkan mencari model, kalau dari tipe MPV karena memang digemari pengguna taksi Indonesia, sekaligus modelnya fleksibel karena kini BIRD menjadi taksi logistik juga.

Penambahan menjadi 200 unit tersebut merupakan tahap dua dari rencana Blue Bird yang rencananya dilaksanakan pada 2021. Adapun tahap ketiga, BIRD cukup ambisius dengan memiliki 2.000 unit Sedan dan MPV.

Sementara itu, taksi eksekutifnya, pada tahap pertama memiliki 10 unit Crossover SUV dari Tesla X yang sementara ini baru 4 unit yang berada di jalan raya.

"Kami sudah membeli 10, beberapa belum dikonversi taksi, uji tipe yang 6 unit lagi belum tahu sudah uji tipe atau belum. Ini rencana awal sebelum Covid-19, ini mengganggu kapasitas keuangan Blue Bird, kalau tidak realistis berapa angkanya [akan dihitung ulang]," tuturnya.

Dia menegaskan pasca pandemi ini, perusahaan taksi yang sudah melantai di bursa ini sudah melalui masa pendapatan terendah, karena saat ini sudah 75 persen armadanya kembali beroperasi.

Pihaknya memperkirakan bisa ke titik 100 persen armada sehari, dengan pendapatan mobil normal akan terjadi ketika mendekati akhir 2020. BIRD pun belum berencana mengoperasikan mobil listrik di luar DKI Jakarta kecuali di Bali, itu pun ketika pariwisata sudah pulih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper