Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perpres Pengadaan Vaksin Covid-19 Segera Meluncur, Sri Mulyani: Anggaran Disiapkan

Perpres ini dibutuhkan karena pengadaan akan dilakukan secara multiyears dan kondisinya berbeda dengan pelelangan atau pengadaan barang secara umum.
Presiden Joko Widodo meninjau fasilitas produksi dan pengemasan vaksin Covid-19 di PT Bio Farma (Persero), Bandung Jawa Barat, Selasa (11/8/2020) - Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo meninjau fasilitas produksi dan pengemasan vaksin Covid-19 di PT Bio Farma (Persero), Bandung Jawa Barat, Selasa (11/8/2020) - Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan menerbitkan peraturan presiden (Perpres) terkait dengan pengadaan vaksin Covid-19.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menuturkan Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional masih membahas detail anggaran dan teknis pengadaannya.

"Kemungkinan nanti akan disiapkan Perpres tersendiri untuk mengatur pengadaannya," ungkap Susi yang menjabat sebagai sekretasi II Komite Kebijakan di dalam komite yang dibentuk Presiden Jokowi Juli lalu kepada Bisnis, Rabu (12/8/2020).

Perpres ini dibutuhkan karena pengadaan akan dilakukan secara multiyears dan kondisinya berbeda dengan pelelangan atau pengadaan barang secara umum.

Ketika disinggung terkait dengan kemungkinan subsidi atas harga vaksin, Susi menjawab skemanya belum diputuskan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya menuturkan pihaknya akan mengunakan anggaran penanganan Covid-19 yang belum terserap untuk membiayai pengadaan vaksin pada tahun ini.

Dia juga menegaskan pemerintah akan memasukkan anggaran pengadaan vaksin untuk tahun depan. Terkait dengan nilai dan jumlah vaksin yang dibutuhkan, dia mengaku belum dapat menyampaikannya karena belum ada harga pasti.

"Kita cadangkan saja berdasarkan estimasinya," tegasnya.

Perhitungan nilai dan jumlah vaksin masih terus dibahas oleh satuan tugas. Adapun, satuan tugas telah mendata Bio Farma akan mengadakan vaksin Covid-19 melalui dua jalur, yakni jalur kerja sama dengan China dan melalui payung Gates Foundation.

Selain itu, ada perusahaan swasta Kalbe Farma yang juga melakukan kerja sama dengan pihak dari China dan lembaga riset Eijkman yang didukung oleh Kemenristek. Vaksin Eijkman tersebut diberi nama vaksin Merah Putih.

Sri Mulyani memperkirakan kebutuhan vaksin ini akan sangat banyak dan proses pengadaannya akan sangat rumit, terlebih lagi vaksin harus dijalankan dalam lebih dua tahapan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper