Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Tegaskan Anggaran Pengadaan Vaksin Covid-19 Sudah Disiapkan

Menteri Keuangan menegaskan pihaknya telah mencadangkan anggaran tahun ini dari anggaran Kementerian Kesehatan yang tidak terserap dan memasukan anggaran khusus dalam APBN 2021.
Relawan dan Tenaga Kesehatan melakukan simulasi uji klinis vaksin Covid-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). Bisnis/Rachman
Relawan dan Tenaga Kesehatan melakukan simulasi uji klinis vaksin Covid-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan pemerintah akan mendukung pengadaan vaksin Covid-19 dalam bentuk anggaran untuk tahun ini dan tahun depan.

Sri Mulyani menuturkan pihaknya telah meminta satuan tugas Covid-19 untuk koordinasi pengadaan Covid-19. Dalam rapat terakhir, satuan tugas tengah mendata lembaga mana saja yang akan menghasilkan vaksin, jumlah produksinya dan harganya, serta jumlah kebutuhan pada 2020 dan 2021.

"Kita akan terus mendukung mereka untuk menghasilkan vaksin Indonesia," ungkap Sri Mulyani dalam media briefing, Senin (10/8/2020).

Adapun, satuan tugas telah mendata Bio Farma akan mengadakan vaksin Covid-19 melalui dua jalur, yakni jalur kerja sama dengan China dan melalui payung Gates Foundation.

Selain itu, ada perusahaan swasta Kalbe Farma yang juga melakukan kerja sama dengan pihak dari China dan lembaga riset Eijkman yang didukung oleh Kemenristek. Vaksin Eijkman tersebut diberi nama vaksin Merah Putih.

Sri Mulyani memperkirakan kebutuhan vaksin ini akan sangat banyak dan proses pengadaannya akan sangat rumit, terlebih lagi vaksin harus dijalankan dalam lebih dua tahapan.

Oleh karena itu, dia menuturkan pihaknya telah mencadangkan anggaran tahun ini dari anggaran Kementerian Kesehatan yang tidak terserap dan memasukan anggaran khusus dalam APBN 2021.

Namun, dia enggan mengungkapkan berapa nilainya karena belum ada harga pasti terkait dengan vaksin tersebut.

"Kita cadangkan saja berdasarkan estimasinya," tegasnya.

Namun, Sri Mulyani mencatat usulan terbaru di bidang kesehatan mencapai Rp23,3 triliun, sebagian akan dipakai untuk pengadaan vaksin. Sisanya, pemerintah akan perpanjangan insentif bagi tenaga kesehatan, perluasan pemberian insentif bagi tenaga non-kesehatan dan tambahan dukungan bagi rumah sakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper