Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS: Angkutan Udara Anjlok 80,23 Persen pada Kuartal II/2020

BPS memastikan angkutan udara mengalami penurunan paling dalam pada sektor transportasi dan pergudangan pada kuartal II/2020 akibat pandemi Covid-19.
Suasana sepi terlihat di Terminal IA Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (24/4/2020).  Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Suasana sepi terlihat di Terminal IA Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (24/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II tahun ini.

Ekonomi Indonesia terkontraksi -5,32 persen secara year on year (yoy). Adapun, dibandingkan dengan kuartal I/2020, ekonomi Indonesia terkontraksi sebesar -4,19 persen.

Berdasarkan lapangan usaha, sektor yang tercatat mengalami penurunan paling dalam adalah sektor transportasi pergudangan, yaitu turun hingga 30,84 persen yoy. Sektor yang turun paling besar adalah angkutan udara, yang terkontraksi sebesar 80,23 persen.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan transportasi terdampak luar biasa karena imbauan untuk bekerja dan belajar dari rumah untuk memutus rantai penularan Covid-19 dan tidak adanya mudik pada liburan Idulfitri tahun ini.

"Adanya imbauan WFH [work from home] sebagai salah satu langkah pencegahan berdampak besar pada sektor ini, kemudian tidak ada mudik. Moda yang paling terpukul angkutan udaha, kontraksi 80,23 persen kemudian diikuti angkutan rel 63,75 persen," katanya, Rabu (5/8/2020).

Meski demikian, seiring dengan adanya relaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB), beberapa indikator, salah satunya transportasi sudah mulai megalami perbaikan, yang tercermin dari peningkatan transportasi udara internasional dan domestik pada Juni 2020.

Transportasi udara internasional dari Mei ke Juni tercatat sudah naik 54,7 persen, sementara transportasi udara domestik naik 791,38 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

"Selama Juni setelah adanya relaksasi PSBB sudah ada denyut ekonomi. Kita semua berharap triwulan III/2020 geliat ekonomi akan bagus dan pertumbuhan ekonomi akan bagus," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper