Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Plt Ditjen Migas Ungkap Alasan Pemerintah Tunda Penawaran 10 WK Migas

Adapun, 10 WK konvensional yang bakal ditawarkan terbagi dalam dua skema yakni penawaran langsung dan lelang reguler.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial. Dok. Kementerian ESDM
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial. Dok. Kementerian ESDM

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menunda rencana penawaran 10 wilayah kerja minyak dan gas bumi akibat pelemahan harga minyak dunia yang disebabkan lemahnya permintaan selama pandemi virus corona atau Covid-19.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Migas Ego Syahrial mengungkapkan bahwa pada mulanya pemerintah berencana menawarkan 10 wilayah kerja (WK) untuk dilelang pada kuartal II/2020.

Namun, pemerintah mengurungkan rencana tersebut setelah mengkaji dan mengevaluasi kembali agar penawaran tersebut bisa lebih menarik bagi investor.

"Namun dengan adanya wabah pandemi dan penurunan harga kami evaluasi rencana tawarkan 10 calon WK tersebut, tujuannya agar 10 itu menarik untuk stakeholders. Kita terus lakukan evaluasi," katanya dalam paparanya kepada media, Rabu (5/8/2020).

Adapun, 10 WK konvensional yang bakal ditawarkan terbagi dalam dua skema yakni penawaran langsung dan lelang reguler. Untuk wilayah yang akan ditawarkan langsung adalah Merangin III, Sekayu, North Kangean, Cendrawasih VIII, Mamberamo, sedangkan untuk lelang reguuler yakni West Palmerah, Rangkas, Liman, Bose, dan Marataua II.

10 WK tersebut memiliki potensi sumber daya minyak sebesar 3.436,44 Mmbo dan potensi sumber daya gas sebesar 5.006,9 Bcf.

"Kami secara proaktif lakukan komunikasi dengan badan usaha tetap terkait calon WK yang ditawarkan bisa dilakukan. Beberapa badan usaha beri usulan pada kami agar minta rencana penawaran di kuartal II, dimundurkan ke kuartal III atau kuartal IV, sembari lihat harga minyak membaik," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper