Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wamenkeu: Jangan Ramai Soal Label Resesi!

Wamenkeu mengatakan kondisi perekonomian yang turun memang tidak bisa dihindari. Namun, hal ini merupakan konsekuensi dari sejumlah kebijakan untuk menangani pandemi Covid-19.
Wakil Menteri Keuangan sekaligus Pejabat Baru Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ex-officio Kemenkeu Suahasil Nazara menjawab pertanyaan wartawan seusai pelantikan jabatan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ex-officio Kemenkeu di Mahkamah Agung, Jakarta, Senin (13/1/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Wakil Menteri Keuangan sekaligus Pejabat Baru Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ex-officio Kemenkeu Suahasil Nazara menjawab pertanyaan wartawan seusai pelantikan jabatan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ex-officio Kemenkeu di Mahkamah Agung, Jakarta, Senin (13/1/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa isu resesi yang sekarang ramai dibicarakan hanya label yang sebenarnya sedang ditangani oleh pemerintah saat ini.

Suahasil menyebut kondisi perekonomian yang turun memang tidak bisa dihindari. Namun, hal ini merupakan konsekuensi dari sejumlah kebijakan untuk menangani pandemi Covid-19.

"Kami melakukan semua adjustment, tetapi label-label resesi enggak menolong sama sekali," kata Suahasil, Selasa (4/8/2020).

Suahasil menambahkan bahwa secara teori resesi terjadi jika dalam dua kuartal perekonomian mengalami pertumbuhan negatif. Pemerintah menurut Suahasil juga telah mengeluarkan sejumlah stimulus supaya pada kuartal-kuartal selanjutnya ekonomi tidak terkontraksi atau negatif.

Otoritas fiskal juga berharap sejumlah sektor perekonomian yakni konsumsi, investasi, dan belanja pemerintah bisa membaik. Sehingga tren perekonomian pada kuartal-kuartal selanjutnya bisa tumbuh positif atau lebih baik dari kuartal II/2020.

Dengan demikian, mantan kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) ini tidak menampik bahwa ekonomi pada kuartal II akan negatif.

"Kalaupun kuartal III nanti negatif, tapi jangan dilihat labelnya, tetapi trennya, artinya tren kuartal III harus lebih baik dibandingkan kuartal II," tukasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper