Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lion Air Masih Optimistis, Incar Pasar Rute Domestik

Lion Air mengaku masih optimistis untuk mengincar pasar rute domestik kendati pertumbuhan jumlah penumpang tidak lebih dari 5 persen pada Juli 2020.
Sejumlah pesawat terpakir di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (24/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Sejumlah pesawat terpakir di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (24/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Lion Air Group mencatat pertumbuhan penumpang rata-rata mencapai 2-5 persen hingga Juli 2020, terutama hanya untuk rute di kota-kota besar.

Corporate Communication Strategic Lion Air Group Danang M. Prihantoro mengatakan rata-rata penerbangan juga berkurang signifikan dari semula 1.400 penerbangan per hari hingga 1.600 penerbangan per hari. Saat ini, rata-rata hanya mencapai 30 persen hingga 40 persen dibandingkan dengan posisi normal.

Rute-rute besar yang masih menjadi favorit di antaranya seperti Jakarta, Medan, Padang, Batam, Palembang, Banjarmasin, Yogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya, Makassar, Gorontalo, Ternate, Denpasar serta Lombok. Namun, terkait dengan kinerja keuangan saat ini, belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut karena masih berproses.

“Yang jelas terkait dengan situasi pasar saat ini, Lion Air Group masih optimistis karena Indonesia masih memiliki pasar domestik. Peminat penerbangan rata-rata juga masih berkepentingan untuk kunjungan kerja, dinas, kebutuhan keluarga,” jelasnya, Senin (3/8/2020).

Maskapai milik Rusdi Kirana tersebut masih memproyeksikan terdapat potensi yang lebih baik hingga akhir tahun ini. Namun, tentunya tidak dapat dibandingkan periode pada tahun lalu karena keadaan jelas berbeda.

Saat ini, upaya Lion Air Group untuk memperbaiki kinerja, salah satunya dengan mengembalikan kepercayaan kepada penumpang untuk tetap terbang. Termasuk utamanya kemudahan perjalanan penumpang dan mendorong pemulihan perekonomian nasional dengan menyediakan layanan tes cepat senilai Rp95.000.

Sementara itu, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan pandemi Covid-19 memberikan dampak signifikan terhadap kinerja. Rata-rata frekuensi penerbangan menurun drastis dari yang sebelumnya melayani lebih dari 400 penerbangan per harinya menjadi hanya berkisar 100 penerbangan per hari. Di samping itu, jumlah penumpang juga mengalami penurunan tajam hingga mencapai 90 persen.

Namun demikian perusahaan memperkuat pemulihan kinerja seoptimal mungkin agar dapat segera rebound dan memperoleh pencapaian kinerja yang membaik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper